Sejumlah Warga jadi Korban, Tragedi Pohon Tumbang Terjadi di Ujung Pandang

Diduga karena hujan deras dan angin kencang, pohon tersebut tumbang dan menimpa ke arah penjual bakso.

Denada S Putri
Jum'at, 23 Desember 2022 | 14:34 WIB
Sejumlah Warga jadi Korban, Tragedi Pohon Tumbang Terjadi di Ujung Pandang
Korban pohon tumbang saat di rumah sakit. [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Tragedi pohon tumbang terjadi di Jalan Sungai Lariang, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, pada Jumat, 23 Desember 2022 sekitar pukul 10.00 Wita. Sejumlah warga menjadi korban.

Untuk diketahui, pohon itu dekat dengan Gedung Ikatan Masjid Musholla Indonesia Muttahidah (IMMIM).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin mengatakan pihaknya langsung mengirimkan dua unit ambulance ke lokasi kejadian.

“Laporan sampai saat ini 4 korban dievakuasi ke RS Pelamonia, 1 korban masih terjebak di TKP,” katanya, melansir dari terkini.id--Jaringan Suara.com dilansir di hari yang sama.

Baca Juga:Tragis! Lomba Tarik Tambang IKA UNHAS Tewaskan 1 Orang Akibat Tali Putus, Polisi Lakukan Olah TKP

Diduga karena hujan deras dan angin kencang, pohon tersebut tumbang dan menimpa ke arah penjual bakso yang berjualan di area tersebut. Hingga saat ini jumlah korban ada 6 orang. Sementara seluruhnya dirawat di RS Pelamonia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini bencana banjir pesisir atau banjir rob di tujuh wilayah di Sulsel.

Peringatan dini banjir pesisir ini berlaku sejak Jumat-Minggu, 23-25 Desember 2022.

“Peringatan dini banjir pesisir (ROB). Berlaku tanggal 23 Desember 2022-25 Desember 2022,” tulis BMKG dalam keterangannya.

Dalam keterangan tersebut, BMKG menjelaskan potensi banjir pesisir tersebut dipicu oleh adanya aktivitas pasang air laut dalam skala maksimum yang disertai kondisi gelombang tinggi.

Baca Juga:Kabupaten Karawang Diterjang Hujan Angin Sabtu Sore, Rumah Hingga Papan Reklame Roboh

“Adanya aktivitas pasang air laut maksimum disertai kondisi gelombang tinggi yang dipicu oleh adanya pusat tekanan rendah di Utara Australia (1000 hPa) berpotensi memicu terjadinya banjir,” tulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini