Twitter belum menjelaskan kepada wartawan mengapa akun tersebut dihapus dan membuat profil mereka dan tweet sebelumnya menghilang.
Tetapi Musk menanggapinya di Twitter pada Kamis malam untuk menuduh jurnalis membagikan informasi pribadi tentang keberadaannya yang dia gambarkan sebagai "pada dasarnya koordinat pembunuhan".
Namun dia tidak memberikan bukti untuk klaim itu.
Penangguhan para urnalis itu mengikuti keputusan Musk pada hari Rabu untuk secara permanen melarang akun yang secara otomatis melacak penerbangan jet pribadinya menggunakan data yang tersedia untuk umum.
Baca Juga:Mendadak Kaesang Pangarep Tak Muncul Lagi di Twitter, Jawaban Gibran Bikin Netizen Menduga-duga
Hal itu juga menyebabkan Twitter mengubah aturannya bagi semua pengguna untuk melarang berbagi lokasi orang lain saat ini tanpa persetujuan mereka.
Beberapa jurnalis yang diskors telah menulis tentang kebijakan baru itu dan alasan Musk memberlakukannya, yang melibatkan tuduhannya tentang insiden penguntitan yang menurutnya memengaruhi keluarganya pada Selasa malam di Los Angeles.
"Aturan doxxing yang sama berlaku untuk 'jurnalis' seperti untuk orang lain," cuit Musk pada hari Kamis.
Dia kemudian menambahkan: "Mengkritik saya sepanjang hari sama sekali tidak masalah, tetapi tidak boleh melakukan doxxing lokasi real-time saya dan membahayakan keluarga saya".
“Doxxing” sendiri mengacu pada pengungkapan identitas, alamat, atau detail pribadi seseorang secara online.
Baca Juga:Gara-gara Tweet Nyeleneh, Gibran Rakabuming Dapat Kritikan dari Netizen
Kontributor : Maliana