Indonesia Butuh Identitas Kebangsaan dan Sejarah Jujur Benar

Momentum peringatan Hari Pahlawan

Muhammad Yunus
Kamis, 10 November 2022 | 13:55 WIB
Indonesia Butuh Identitas Kebangsaan dan Sejarah Jujur Benar
Suasana Kampung Pancasila di Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar [SuaraSulsel.id/Antara/HO-Pendim Kodim 1408/UPG]

SuaraSulsel.id - Upacara bendera di sekolah dan perkantoran kerap mewarnai momentum peringatan Hari Pahlawan yang telah menjadi kalender tahunan setiap 10 November.

Anak-anak yang bersekolah di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga jenjang di atasnya, biasanya menggunakan aneka atribut untuk membangkitkan semangat kepahlawanan.

Adopsi atribut para pahlawan yang sudah gugur memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa, sebenarnya tak cukup hanya digunakan dan melekat pada tubuh siswa hingga mahasiswa pada momen yang sarat dengan sejarah bangsa.

Generasi yang dilabeli Gen-Z ataupun milenial itu, membutuhkan penjelasan, pemahaman, hingga akhirnya sampai kepada penghayatan untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam kehidupannya.

Baca Juga:Indonesia Dorong Pembentukan ASEAN Maritime Outlook

Mencermati hal tersebut, akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Makassar, Syamsuddin Azis mengatakan Hari Pahlawan dalam konteks dunia pendidikan sebaiknya dimaknai sebagai upaya merefleksikan sejarah ke dalam kurikulum Pendidikan Nasional.

Pemaknaan ini dinilai penting mengingat saat ini bangsa Indonesia menuju Revolusi Industri 4.0 atau society 5.0. Dalam konteks itu, bangsa Indonesia memerlukan identitas kebangsaan dan sejarah yang jujur dan benar.

Hal tersebut penting dalam menghadapi benturan dengan berbagai kepentingan global, baik di bidang sosial, politik, bahkan benturan budaya yang semuanya itu difasilitasi dengan digitalisasi yang sangat kuat berpengaruh di semua aspek kehidupan.

Menghadapi kenyataan itu generasi penerus cenderung tidak memahami sejarah, dikarenakan sejarah tidak lagi menjadi mata pelajaran utama di kurikulum nasional. Mereka akan terombang-ambing akibat benturan yang sangat dahsyat dalam empasan gelombang besar pergumulan budaya global.

Padahal lewat sejarah, generasi pelanjut ini akan mengenali pahlawan mereka sebagai bagian dari sejarah dan identitas mereka sebagai bangsa yang besar.

Baca Juga:Sejarah Diperingatinya Hari Pahlawan Pada 10 November

Sejatinya Hari Pahlawan menjadi momentum untuk melakukan refleksi terhadap kondisi objektif dunia pendidikan di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini