SuaraSulsel.id - Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady D. Mario, mengatakan pemerintah provinsi sedang menjajaki peluang bisnis komoditi jagung dengan pengusaha Malaysia.
“Pengusaha Malaysia, Tan Mee Yeow, beberapa waktu lalu sudah mengunjungi pabrik-pabrik jagung dan kelapa di Gorontalo,” katanya di Gorontalo,Minggu 23 Oktober 2022.
Kunjungan tersebut untuk memastikan langsung kualitas komoditi jagung yang dihasilkan di Gorontalo, terutama mengenai kadar air.
“Mereka menginginkan kadar air jagung sekitar 15 persen dan itu bisa dipenuhi oleh para pengusaha di Gorontalo. Stoknya melimpah,” kata Mario.
Baca Juga:Investasi Berkedok Arisan Telan Banyak Korban di Kabupaten Gorontalo
Tiga pabrik pengumpul dan pengeringan jagung yang dikunjungi adalah milik perusahaan PT. Sinar Pangan Abadi, PT. Harim, dan PT. Santosa Utama Lestari.
Ia mengungkapkan, Provinsi Gorontalo dan Malaysia pernah menjalin bisnis komoditi jagung pada 18 tahun yang lalu, sehingga pihaknya optimistis penjajakan kerjasama kali ini akan berlanjut pada investasi.
Penjabat Sekda Provinsi Gorontalo Syukri Botutihe mengatakan, petani di daerah itu konsisten memproduksi jagung. Sehingga berhasil memulihkan pasar ekspor dan mampu meningkatkan harga jual jagung.
“Tahun ini Gorontalo tiga kali mengekspor jagung ke Filipina, semoga ini bisa mensejahterakan petani-petani kita,” ujarnya.
Ia menyebut produksi jagung di Gorontalo sebesar 1,4 juta ton pada tahun 2020, sedangkan pada tahun 2021 sebesar 1,6 juta ton.
Baca Juga:Hasil MotoGP Malaysia 2022: Francesco Bagnaia Juara
Ketersediaan jagung pada Oktober - Desember 2022 diprediksi sebanyak 166.000 ton.
Ekspor jagung antar pulau dari Gorontalo tahun 2022 mencapai 420.000 ton, sedangkan sisa permintaan ekspor yang akan dipenuhi tahun ini sebanyak 23.000 ton. (Antara)