Pemuda Manggarai Barat Lepas 422 Tukik di Pantai

Ikatan Pemuda Peduli Konservasi Manggarai Barat bersama Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang

Muhammad Yunus
Minggu, 21 Agustus 2022 | 14:19 WIB
Pemuda Manggarai Barat Lepas 422 Tukik di Pantai
Ikatan Pemuda Peduli Konservasi bersama BKKPN Kupang, BBKSDA NTT, dan masyarakat Desa Nanga Bere telah melepasliarkan 422 ekor tukik ke pantai, Manggarai Barat, NTT, Rabu (17/8/2022). [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi]

SuaraSulsel.id - Ikatan Pemuda Peduli Konservasi Manggarai Barat bersama Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) melepasliarkan 422 tukik ke pantai di daerah itu.

Ketua Ikatan Pemuda Peduli Konservasi Manggarai Barat, Fadil Mubaraq mengatakan kegiatan itu untuk memberikan edukasi penyelamatan tukik dan pentingnya konservasi alam bagi masyarakat khususnya di Desa Nanga Bere, Manggarai Barat, NTT.

"Kami telah melepasliarkan 422 tukik jenis penyu Lekang di Pantai Kampung Bangko. Ini jadi bagian dari edukasi penyelamatan tukik dan pentingnya menjaga lingkungan," kata Fadil, Minggu 21 Agustus 2022 .

Menurut dia, masyarakat perlu menyadari pentingnya kelestarian lingkungan dengan cara merawat biota alam yang dilindungi dalam kawasan konservasi. Dia menyebut mereka telah melepasliarkan 1.557 tukik di wilayah itu sejak tahun 2017.

Baca Juga:Pemuda Tuntun Sepeda Motor Lewati Lapangan Upacara saat Pengibaran, Teguran Bapak ini Tuai Pro Kontra

Fadil mengatakan kegiatan itu dilakukan sebagai bagian dari cara mereka untuk merayakan Hari Konservasi Alam Nasional dan HUT Ke-77 RI.

Selain pelepasan tukik, pengenalan cara melestarikan tukik itu dilakukan dalam bentuk lomba mewarnai edukasi tukik untuk anak-anak dan penanaman mangrove.

Kegiatan berlangsung selama dua hari yakni 16-17 Agustus 2022 di Kampung Bangko.

Dia melanjutkan edukasi yang diberikan di antaranya penjelasan manfaat penyu untuk kehidupan laut, penanaman mangrove untuk daerah yang rawan abrasi, serta membersihkan sampah plastik untuk mencegah kerusakan habitat laut karena dampak negatif yang ditimbulkan sampah di lautan.

"Anak-anak adalah kader konservasi masa depan. Jadi, mereka harus tahu kehidupan penyu sejak dini untuk pelestarian penyu,"

Baca Juga:Aksi Pemuda Catwalk ala Citayem Fashion Week di Kuburan Bikin Merinding

Kegiatan itu pun didukung oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bangko Bersatu, Pokmaswas Tekaka Indah, dan Kampus Politeknik Elbajo Commodus. Selain itu, masyarakat Kampung Bangko, Weko, Wae Raja dan Kewitu, serta pemerintah desa juga terlibat dalam kegiatan tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini