SuaraSulsel.id - Sembilan mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar diamankan petugas keamanan kampus saat menggelar aksi unjuk rasa, Jumat 19 Agustus 2022.
Unjuk rasa itu terkait dengan penolakan mahasiswa terhadap kedatangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Puluhan mahasiswa itu hendak mengadang rombongan dengan spanduk bertuliskan, "Tolak Luhut Masuk Kampus".
"Aksi 'Tolak Luhut P. Masuk Kampus' di Universitas Hasanuddin mendapat tindak represif dari aparat pada Jumat, 19 Agustus 2022. Hingga kini, terkonfirmasi 9 mahasiswa ditangkap," tulis akun @catatankakiUnhas di akun instagramnya.
Dalam video yang beredar di media sosial, para mahasiswa ini menggelar aksi unjuk rasa dan membentangkan spanduk di dekat gedung rektorat. Sontak aksi tersebut dibubarkan oleh pihak pengamanan kampus.
"Jangan bikin malu," teriak salah satu petugas.
Salah satu video bahkan memperlihatkan ada mahasiswa yang diseret oleh petugas.
Humas Universitas Hasanuddin Makassar Supratman mengaku tak mendapat informasi terkait aksi tersebut. Ia mengaku acara yang dihadiri Luhut lancar tanpa ada riak-riak dari mahasiswa.
"Saya tidak mendapat informasi soal itu, tapi saya rasa tidak ada karena saya juga hadir di acara tersebut," ujarnya saat dikonfirmasi.
Diketahui, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sempat didapuk sebagai narasumber pada kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar. Pada kesempatan itu, ia sempat menyinggung soal harga BBM yang diprediksi naik pekan depan.
Ia membeberkan, Presiden Jokowi kemungkinan besar akan mengumumkan kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi. Hal tersebut merespon tingginya harga minyak mentah global.
Menurutnya, harga BBM di Indonesia sejauh ini masih yang termurah se kawasan. Kondisi tersebut pun membuat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin berat.
"Mungkin Minggu depan Presiden akan umumkan mengenai apa bagaimana mengenai kenaikan harga ini. Presiden sudah indikasikan tidak mungkin kita pertahankan," ujar Luhut di Unhas.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing