Brigadir J Tewas Penuh Misteri, Anggota Fraksi PDIP: Menodongkan Pistol Seharusnya Pengancaman Bukan Pelecehan

Junimart Girsang meminta tim gabungan yang dibentuk Kapolri, mengusut secara tuntas

Muhammad Yunus
Jum'at, 15 Juli 2022 | 13:27 WIB
Brigadir J Tewas Penuh Misteri, Anggota Fraksi PDIP: Menodongkan Pistol Seharusnya Pengancaman Bukan Pelecehan
Rohani Simanjuntak menunjukkan foto keponakannya, mendiang Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas ditembak sesama polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri. (Foto: Metrojambi.com)

SuaraSulsel.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Junimart Girsang meminta tim gabungan yang dibentuk Kapolri, mengusut secara tuntas. Penyebab tewasnya Brigadir J dalam kasus dugaan baku tembak antar anggota Polri di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Latar belakang tewasnya Brigadir J harus diusut tuntas, karena penuh misteri. Ini menyangkut nyawa dan nama baik institusi Polri serta keluarga besar almarhum Brigadir J," kata Junimart, di Jakarta, Jumat 15 Juli 2022.

Dia menjelaskan, setelah mencermati informasi yang disampaikan Divisi Humas Mabes Polri terkait peristiwa tersebut, terlalu cepat menyimpulkan bahwa kejadian itu terjadi karena adanya pelecehan.

Menurut dia, kalau informasi yang disampaikan Polri ada tindakan menodongkan senjata. Itu namanya tindak pengancaman bukan pelecehan.

Baca Juga:5 Fakta Belasan Maba di Makassar Diculik, Dicekoki Miras dan Dianiaya Senior

"Pelecehan seksual atau verbal, ini harus jelas. Beritanya menodongkan pistol, itu seharusnya pengancaman bukan pelecehan," ujarnya lagi.

Junimart menilai, objektivitas Polri diuji dalam pengusutan kasus tersebut. Karena sesama anggota polisi saling tembak tanpa alasan yang rasional dan jelas, tentu tidak bisa diterima masyarakat umum dan akal sehat.

Dia mempertanyakan apakah sesederhana itu alasan terjadi peristiwa saling tembak antar anggota polisi. Sehingga menyebabkan tewasnya Brigadir J.

"Apakah sesederhana itu masalahnya. Sehingga terjadi saling menembak? Apakah Bharada E dalam posisi overmacht (keadaan memaksa, Red) atau noodweer (pembelaan terpaksa, Red)?," katanya lagi.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu menduga ada sesuatu yang sifatnya sangat pribadi di balik kejadian tersebut. Sehingga harus diungkap tim gabungan yang telah dibentuk Kapolri.

Baca Juga:Profil Anco Jansen, Pemain Asal Belanda yang Akan Laporkan PSM Makassar Akibat Tunggak Gaji

Dia menyakini Bareskrim Polri dapat mengungkap kasus tersebut secara transparan dengan melibatkan ahli balistik, psikolog, dan mencermati rumah tempat kejadian tersebut diperuntukkan untuk apa. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini