SuaraSulsel.id - World Resources Institute (WRI) Indonesia sebagai lembaga penelitian independen untuk perlindungan lingkungan mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut diwujudkan melalui sosialisasi peluncuran proyek enchanging sustainable urban mobility of coastal metropolitan cities kerja sama pemerintah Inggris dan Indonesia untuk pengembangan transportasi ramah lingkungan di Makassar.
Deputi Direktur Program Iklim, Energi, Kota dan Laut WRI Indonesia Almo Pradana mengatakan proyek kendaraan ramah lingkungan merupakan upaya dalam membangun kolaborasi bersama pemerintah untuk mengatasi tantangan pasca pandemi dan tindakan mitigasi perubahan iklim.
Proyek ini akan dilakukan dengan total dana Rp1,62 triliun untuk enam kota di Indonesia, di antaranya, Makassar dan Surabaya yang akan menjadi fokus utama pengembangan selama tiga tahun ke depan.
Baca Juga:Pemprov Sulsel: Anggaran Ruas Jalan Antang Rp7 Miliar Masuk Tahap Lelang
"Nilai proyek untuk Makassar sendiri berjumlah sebesar Rp40,5 miliar," katanya, Senin 11 Juli 2022.
Selama tiga tahun akan fokus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk pengembangan strategi komunikasi guna mendorong penggunaan transportasi umum rendah karbon.
Sesuai misinya mengembangkan peta jalan nasional untuk transportasi rendah karbon, WRI Indonesia mengintegrasikan solusi iklim ke dalam perencanaan pemerintah nasional dan daerah, meningkatkan ambisi dekarbonasi pada sistem transportasi dan membuat proyek transportasi rendah karbon lebih dilirik investor.
"Langkah awal yang akan dilakukan yakni melakukan survei, mengumpulkan data dasar untuk pemantauan dampak sosial termasuk persepsi publik," ujarnya.
Asisten III Pemkot Makassar Muhammad Mario mendukung program realisasi transportasi ramah lingkungan.
Baca Juga:Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Sidak Stok dan Harga Pangan di Pasar Pabaeng-baeng Makassar
"Harus ada upaya kerja keras dalam mensosialisasikan program ini karena kita tahu bahwa mindset masyarakat kita masih sangat perlu diperbaiki terutama dalam hal perhubungan lalu lintas, seperti, parkir dan penggunaan kendaraan," ujarnya Mario.
WRI Indonesia dalam mewujudkan Makassar menjadi kota masa depan mengacu pada pendekatan kebijakan kota masa depan yang akan dikerjakan sesuai dengan program pemerintah setempat, melihat peluang dalam membantu pemulihan kembali pasca pandemi.
Selanjutnya pendekatan pengembangan koalisi dan demonstrasi program yang akan berlangsung selama tiga tahun ke depan, dengan program yang dijadwalkan terwujud dalam 3 tahun ini akan dievaluasi setelah hasil.
"Makassar harus bisa buktikan sebagai kota tercepat dalam realisasi program Makassar Metropolitan future cities, membantu Indonesia menuju masa depan lebih hijau dan tangguh," kata Mario menguraikan. (Antara)