Dante percaya pertemuan kali ini akan menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mewujudkan peningkatan etika, pedoman, serta kepastian hukum, adil, dan efisien di sektor kesehatan.
Sebagai salah satu anggota WMA, IDI juga dilibatkan dalam penyusunan revisi kode etik kedokteran internasional. Delegasi dari IDI adalah dr Pukovisa Prawiroharjo, Dr dr Eka Ginanjar, dan Prof Dr dr Sukman Tulus Putra.
Delegasi IDI membagikan pengalaman di Indonesia, termasuk dengan adanya Fatwa Etik Kedokteran Indonesia dan regulasi terkait.
Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi mengatakan penyelenggaraan acara kolaborasi dengan WMA merupakan salah satu bukti penguatan sinergi IDI di kalangan kedokteran medis internasional.
Baca Juga:Pelatih Thailand U-19 Ancam Matikan Marselino Ferdinan, Netizen: Awas Instagrammu Hilang!
"IDI juga terus berusaha memperbaiki diri seraya menjadi mitra sinergis bagi pemerintah dan berbagai pihak untuk mewujudkan transformasi sistem Kesehatan nasional," katanya.
Adib mengatakan IDI mendukung perubahan arah layanan kesehatan yang lebih baik, tidak hanya secara nasional tetapi juga di daerah.
"Koordinasi antara IDI wilayah dan IDI cabang dengan pemerintahan setempat dan dinas kesehatan juga terus ditingkatkan agar pelayanan kesehatan masyarakat bisa terus berkembang lebih baik, bukan hanya untuk kepentingan dokter anggota IDI saja tetapi juga untuk masyarakat, bangsa, dan negara," katanya. (Antara)