Haji Syafruddin dalam pidatonya menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di Dunia, dengan jumlah umat Islam seluruhnya di dunia 2 miliar.
Seharusnya umat Islam menyiapkan diri untuk menghadapi tatanan dunia baru; menciptakan iptek yang semakin maju, membangkitkan ekonomi keummatan dan mengembangkan gerakan zakat dan wakaf untuk membangun kembali peradaban Islam di Dunia yang pernah berjaya di muka bumi.
Haji Syafruddin meminta kepada seluruh ulama dan cendikiawan di dunia, agar terus menciptakan ilmu pengetahuan baru, mampu membawa misi persatuan dan perdamaian dunia.
Haji Syafruddin menghimbau agar para ulama dan cendekiawan di dunia tidak terjebak hanya membicarakan Islamphobia, radikalisme dan terorisme, namun harus juga menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan tatanan global dunia baru.
Baca Juga:5 Amalan Sunah yang Dapat Dilakukan Umat Islam di Hari Jumat
Diakhir sambutannya, Haji Syafruddin menghimbau kepada umat Islam agar mengambil kembali kejayaan ilmu pengetahuan Islam dan kebangkitan ekonomi umat yang pernah memimpin dunia.
Liga Muslim Dunia dibawah kepemimpinan Sekjennya Syaikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa terus mengkampanyekan Wasatiiyat Islam dan perdamaian ke seluruh dunia.
Delegasi dari Indonesia yang hadir dalam Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia: Habib Jindan bin Novel, Wakil Sekjen DMI/Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anizar Masyhadi, KH. Ahmad Fahrur Rozi dari MUI dan PBNU, Ketua BKPRMI Said Al-Idrus, Direktur Program DMI Buyung Wijaya dan Muhammad Faros.