SuaraSulsel.id - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur terus memantau informasi soal pergerakan gerakan Khilafatul Muslimin di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, yang merupakan daerah pariwisata.
"Kebetulan saja orangnya itu tinggal di Labuan Bajo. Tetapi kita tetap pantau pergerakannya," kata Kabid Humas Polda NTT AKBP Arisandy di Kupang, Rabu 15 Juni 2022.
Ia mengatakan bahwa untuk wilayah NTT sendiri hingga saat ini masih aman-aman saja dan isu soal kemunculan gerakan itu tetap terus dipantau.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu mengatakan baik Kapolres maupun Densus 88 juga sudah mengetahui siapa dan nama dari orang yang menganut Khilafatul Muslimin tersebut.
Baca Juga:Ada 15 Orang di Cianjur Gabung dengan Khilafatul Muslimin, Herman Suherman: Awasi Pergerakan Mereka!
Namun tambah dia, polisi tak bisa sembarangan melakukan penangkapan jika tidak ada laporan atau tidak ada kegiatan yang mengumpulkan orang atau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Pancasila.
Sebelumnya Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor NTT jelas Ajhar Jowe mengimbau masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu untuk mewaspadai munculnya gerakan kelompok garis keras Khilafatul Muslimin menjelang tahun politik.
"Apalagi beredar kabar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat masuk dalam daftar rilis koordinator Khilafathul Muslimin NTT," katanya.
Menurut dia pemerintah dan Polri serta unsur keamanan lainnya harus mewaspadai hal tersebut, dengan tidak membiarkan gerakan khilafatul di Nusa Tenggara Timur.
Sebab tambah dia, jika kelompok itu tidak diminimalisir oleh pihak yang berwajib, maka nantinya akan muncul tidak hanya di Labuan Bajo tetapi di daerah lainnya juga.
Baca Juga:Polisi Kalimantan Selatan Temukan Spanduk Khilafatul Muslimin di Depan Rumah Warga Kabupaten Tapin
"Labuan Bajo disebut akan menjadi lokasi sebagai titik koordinat. Artinya untuk wilayah NTT pusatnya ada di Labuan Bajo. Karena itu kita berharap antisipasi dari semua unsur ini, jangan sampai mereka terbentuk di setiap kabupaten," kata Ajhar.
Dia berharap aparat kepolisian dan unsur terkait lebih cepat melakukan langkah-langkah antisipasi, agar tidak tersebar di daerah yang lain di wilayah NTT, sehingga kita tetap menjaga suasana kekeluargaan. (Antara)