SuaraSulsel.id - Salah seorang mahasiswa di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan AF (21) diduga jadi korban penganiayaan keluarga dosennya sendiri. Ia mengaku dipukuli dan disekap di lemari hingga tiga jam.
Peristiwa tindak kekerasan fisik ini terjadi Kamis, 2 Juni 2022 lalu. Kekerasan yang diduga dilakukan oknum dosen itu dilakukan di rumahnya di BTN Bayu Perdana, Kecamatan Ujungbulu, Bulukumba.
Kerabat korban Nurul Ihsan menceritakan kronologinya.
Saat itu, kata Nurul, AF dihubungi oleh anak oknum dosen itu, NK. Ia diajak untuk mengerjakan tugas kuliah bersama di rumahnya.
"Anak dosen ini sekelas dengan AF. Mereka janjian untuk kerja tugas di rumah dosen itu," ujar Nurul, Sabtu, 4 Juni 2022.
Rumah NK saat itu dalam kondisi kosong. Namun, saat mereka sedang mengerjakan tugas, tiba-tiba orang tua NK ini pulang ke rumah.
NK yang diketahui sangat takut kepada orangtuanya, mendorong AF untuk bersembunyi di dalam lemari.
Namun persembunyian korban diketahui oleh terduga pelaku. NK yang ditanya juga berpura-pura tak mengenal korban.
Aksi penganiayaan langsung dilakukan oleh oknum dosen tersebut, termasuk dilakukan juga oleh istrinya.
"Diparangi dan dipukul menggunakan balok. Habis itu dikurung di lemari sampai tiga jam. Luka parah di kepala," bebernya.
NK mengaku sempat ditelpon oleh korban dan meminta tolong. Ia habis dipukul dan sedang disekap di dalam lemari dosen.
Saat sampai di rumah itu, korban akhirnya dibebaskan. Nurul melihat wajah korban sudah berlumuran darah.
"Dia bilang habis dipukul dikunci dalam lemari sampai tiga jam," ungkapnya.
Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Korban juga sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat sejumlah luka di kepalanya.
Kasatreskrim Polres Bulukumba AKP Muhammad Yusuf membenarkan kasus tersebut. Ia mengaku saat ini sedang dalam penyelidikan dan ditangani oleh polsek Ujungbulu.
"Iya, betul. Sudah proses sidik," jawabnya singkat.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing