Jaringan Alfamidi dan Indomaret di Kota Ambon Dinilai Sudah Terlalu Banyak dan Merugikan UMKM Lokal

Pemerintah Kota Ambon, Provinsi Maluku, akan melakukan kajian terhadap perijinan gerai

Muhammad Yunus
Kamis, 02 Juni 2022 | 18:15 WIB
Jaringan Alfamidi dan Indomaret di Kota Ambon Dinilai Sudah Terlalu Banyak dan Merugikan UMKM Lokal
Salah satu jaringan pasar ritel terkemuka di Indonesia, Alfamidi, di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (10/7/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]

SuaraSulsel.id - Pemerintah Kota Ambon, Provinsi Maluku, akan melakukan kajian terhadap perijinan gerai jaringan swalayan atau ritel modern Indomaret dan Alfamidi. Setelah menjadi sorotan karena dinilai terlalu banyak dan merugikan UMKM lokal.

"Langkah ini dilakukan untuk menjawab masukan dari anggota DPRD Kota Ambon. Ada masukan untuk mencabut ijin Gerai swalayan modern, tanggapan saya, tidak semudah itu mencabut ijin usaha, tapi akan kita kaji,” kata Penjabat Wali Kota, Bodewin Wattimena, di Ambon, Kamis 2 Juni 2022.

Ia mengatakan, jika perijinan tersebut sesuai prosedur dan mekanisme serta memenuhi persyaratan perundang–undangan, maka tidak ada alasan untuk mencabut ijin.

Tetapi sebaliknya jika hasil kajian, proses perijinan tidak sesuai ketentuan maka akan dipertimbangkan untuk dievaluasi.

Baca Juga:Mitra UMKM GoFood Kenalkan Oleh-Oleh Keripik Khas Padang di Paviliun Indonesia Swiss

Menurut dia, mestinya proses pengawasan terhadap ijin gerai jaringan swalayan modern tersebut, dilakukan sewaktu proses pembahasan perijinan di DPRD.

"Semestinya langkah- langkah antisipasi dan pengawasan DPRD sudah harus dilakukan sebelum ijin – ijin tersebut keluar," katanya.

Nantinya, hasil kajian tersebut akan dilaporkan kepada DPRD Kota Ambon.

Sebelumnya, anggota DPRD Kota Ambon Gunawan Mochtar, meminta penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena membatasi pembangunan gerai ritel modern, seperti AlfaMidi dan Indomaret.

"Saya minta agar penjabat Wali Kota Ambon untuk membatalkan kontrak-kontrak yang telah disepakati terkait dengan pembangunan gerai ritel modern,” katanya.

Baca Juga:Pengamat: Digitalisasi Jadi Harga Mati UMKM

Ia menyatakan, pembangunan gerai modern awalnya disetujui sebanyak 20 unit saja. Namun, saat ini pembangunannya sudah mencapai 200 unit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini