Indonesia, Filipina, dan Jepang Latihan Atasi Tumpahan Minyak di Laut Makassar

Latihan bersama penanggulangan tumpahan minyak di Laut secara regional

Muhammad Yunus
Rabu, 25 Mei 2022 | 09:52 WIB
Indonesia, Filipina, dan Jepang Latihan Atasi Tumpahan Minyak di Laut Makassar
Pekerja membersihkan tumpahan minyak mentah di Pantai Mae Ram Phueng, menyusul tumpahan yang disebabkan oleh kebocoran pipa bawah laut milik Star Petroleum Refining Public Company Limited (SPRC) di Rayong, Thailand, Sabtu (29/1/2022). [JACK TAYLOR / AFP]

SuaraSulsel.id - Indonesia, Filipina, dan Jepang akan melakukan latihan bersama penanggulangan tumpahan minyak di Laut secara regional (Regional Marpolex) di Pelabuhan Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyatakan kegiatan itu sebagai komitmen bersama dan momentum pemulihan laut dari tumpahan minyak.

“Ini bukan hanya untuk Indonesia tetapi lintas negara atau negara yang ada di kawasan,” kata Andi Sudirman Sulaiman pada pembukaan Latihan Regional Polisi Kelautan (Regional Marpolex) 2022 dan Latihan Bersama Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut di Lapangan Upacara Rumah Jabatan Gubernur, Selasa 24 Mei 2022.

Gelar pasukan dilaksanakan pada 26 Mei 2022 di Pelabuhan Makassar. Kegiatan itu rutin dilaksanakan dan sudah sebanyak 22 kali dan tahun ini Sulsel menjadi tuan rumah. Total 15 kapal akan diturunkan dari ketiga negara tersebut.

Baca Juga:5 Hits Bola: Butuh Hasil, 3 Striker yang Perlu Dicoba Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Asia

Latihan Marpolex ini, kata Sudirman, di samping pemenuhan kebutuhan energi, tetapi harus pula bertanggungjawab terhadap dampak yang ditimbulkan.

Tumpahan minyak adalah masalah serius yang dampaknya lintas kawasan dan polusi bagi lingkungan, biota laut dan manusia.

“Tumpahan minyak jadi momok bagi kita, ketika di satu sisi membutuhkan energi di satu lain ada dampaknya jika ceroboh. Bagaimana mengelola sumber daya alam, termasuk minyak tetapi tetap ramah pada ekosistem," ujarnya.

Sudirman berharap kegiatan latihan itu menguji dan mengevaluasi prosedur yang telah dilaksanakan di Indonesia dan mencontoh prosedur penanganan yang baik dari negara lain untuk diimplementasikan di Indonesia.

Sebab tumpahan minyak bisa terjadi pada produksi dan pengangkutan minyak. Demikian juga dari alat transportasi laut.

Baca Juga:KIB Diprediksi Cuma Jadi Koalisi Penyelamat Ganjar, Golkar: Tidak Benar!

“Negara harus membuat prosedur standar, bagaimana memulihkan lingkungan dari tumpahan minyak dengan respon cepat. Ini agar bisa menjadi program lebih baik ke depan. Melihat standar penanganan di Jepang dan Filipina yang baik yang dapat diimplementasikan,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini