WALHI Sulsel Desak Pabrik Smelter di Bantaeng Bertanggung Jawab Atas Kematian Kakek Nuru

WALHI Sulsel mendesak kegiatan pabrik pengolahan nikel PT Huadi Nickel Alloy dihentikan

Muhammad Yunus
Kamis, 19 Mei 2022 | 16:52 WIB
WALHI Sulsel Desak Pabrik Smelter di Bantaeng Bertanggung Jawab Atas Kematian Kakek Nuru
Ilustrasi: garis polisi. [Suara.com/M.Aribowo]

"Kematian Almarhum Nuru yang diduga tewas akibat penganiayaan oknum polisi di sekitar area pabrik PT Huadi adalah potret bahwa keberadaan aparat kepolisian di perusahaan bukan untuk melakukan pengamanan, melainkan untuk “mengeksekusi” warga yang masuk di dalam area perusahaan atau mencari hidup di sekitar area perusahaan," katanya dalam keterangan tertulis.

Jawaban Polda Sulsel

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Kombes Pol Komang Suartana mengatakan, tiga anggota polisi yang mengamankan pelaku saat mencuri di PT Huadi Nickel Alloy sedang diperiksa. Tepatnya di Desa Papan Loe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

"Sedang dalam penyelidikan. Ada tiga (oknum brimob) yang diperiksa," ujar Komang, Kamis, 19 Mei 2022.

Baca Juga:3 Oknum Anggota Brimob Diperiksa Propam Polda Sulsel Terkait Kematian Warga Bantaeng

Ia menjelaskan Nuru Sali dan satu orang lainnya kedapatan mencuri di perusahaan tersebut. Saat tertangkap basah, mereka melarikan diri.

Namun saat dikejar, Nuru terjatuh. Saat itu juga ia dinyatakan meninggal dunia.

Namun keluarga menduga Nuru dianiaya karena sejumlah luka di bagian tubuhnya.

"Terjatuh dan meninggal dunia karena sudah berumur," kata Komang.

Komang mengaku jasad Nuru sudah dibawa ke Biddokes Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi. Nantinya hasil autopsi yang akan membuktikan apakah ada kesalahan Standar Operasional Prosedur (SOP) saat penangkapan atau tidak.

Baca Juga:Viral Pria Ngaku Anggota Brimob Buang Sampah di Jembatan Cemorokandang Malang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini