SuaraSulsel.id - Masyarakat pengguna jalan diarahkan mengambil jalur alternatif setelah terjadinya longsor yang menutupi ruas jalan Poros Sinjai-Malino, Minggu 8 Mei 2022.
Jalan poros Kabupaten Sinjai-Malino, tepatnya di Lingkungan Lurayya, Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat, tidak bisa dilalui setelah terjadi longsor yang diakibatkan hujan deras sehari sebelumnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai Budiaman, dikonfirmasi dari Makassar, mengatakan ada beberapa jalur alternatif yang bisa dilalui pemudik arus balik agar bisa sampai ke Makassar.
Ia menjelaskan, pengendara yang ingin melintas menuju Malino, Kabupaten Gowa hingga Makassar ataupun sebaliknya, bisa mengambil akses alternatif pada jalur Gunung Perak-Balakia yang bisa dilalui pengendara roda dua maupun empat.
Baca Juga:Hujan Lebat, BMKG Imbau Warga Waspada Potensi Longsor dan Banjir di Sumut
"Ada jalur alternatif jalan Balakia-Kanreapia (Gowa). Jalur ini memang sengaja disiapkan Pemkab Sinjai karena memang sering terjadi longsor," ujarnya.
Selain itu, kata Budiaman, para pengendara juga bisa mengambil rute menuju Kabupaten Sinjai lewat jalur yang lebih aman yakni dari Makassar Jeneponto-Bulukumba ke Sinjai atau Makassar-Maros-Camba-Palattae Bone-Sinjai.
"Bagi masyarakat khususnya pemudik yang arus balik, kita arahkan ke beberapa jalur alternatif. Kami juga akan terus berupaya agar akses Jalan Poros Sinjai-Malino ini bisa segera terbuka," jelasnya.
Akibat bencana longsor tersebut, akses jalan provinsi sepanjang 30 meter itu lebih tertutup dengan ketebalan material longsor lebih dari satu meter.
Alat Berat Sudah Dikerahkan
Baca Juga:Rombongan Motor Pemudik Tertimpa Longsor Tebing di Cianjur, Satu Balita Tewas
Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) mengirimkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan membuka jalan di poros Sinjai-Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang sempat menghambat kelancaran lalu lintas.
Kepala BPBD Sinjai Budiaman mengatakan alat berat yang dikirim telah dioperasikan hingga malam ini untuk membuka akses jalan di Kelurahan Tassililu, Kabupaten Sinjai sehingga bisa kembali dilalui pengguna jalan.
“Pak Bupati langsung perintahkan kami turun langsung begitu mengetahui informasi ini, dan alat berat PUPR hingga malam ini terus bekerja membersihkan material longsor yang menutupi jalan,” kata Budiaman.
Ia mengatakan pembersihan material longsor yang menutupi jalan tersebut memang membutuhkan penanganan yang lebih lama, sebab material longsor tidak bisa langsung dipindahkan ke samping jalan karena merupakan kebun warga setempat.
Masyarakat, kata dia, sejak awal menolak material longsor dipindahkan ke area perkebunan mereka di bagian bawah jalan. Karena akan merusak tanaman kebun mereka.
Untuk itu, pihaknya bersama Dinas PUPR memutuskan membawa material longsoran ke daerah yang lebih memungkinkan dengan menggunakan mobil truk
"Jarak lokasi pembuangan material itu kurang lebih satu kilo meter sehingga butuh waktu lebih lama untuk membersihkan. Jika saja tidak ada lahan perkebunan masyarakat maka tentu lebih mudah kita bersihkan," ujarnya.
"Kita akan terus berupaya agar akses jalan ini bisa kembali bisa dibuka. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan besok sudah bisa dilalui," lanjut dia. (Antara)