"Saya berharap, pelepasan ekspor ini membuka kran ekspor sehingga semakin banyak pelaku usaha dan petani milenial yang berani melakukan ekspor," kata Gubernur Sulbar Ali Baa Masdar, saat pelepasan ekspor 25 ton sapu lidi asal Kabupaten Polewali Mandar ke India, Jumat 22 April 2022.
![Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Wisnu Wasisa Putera bersama Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (kanan) pada pelepasan ekspor 25 ton sapu lidi menuju India, di Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (22/4/2022). [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO/Karantina Pertanian Mamuju]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/24/10964-sapu-lidi.jpg)
Gubernur juga menyampaikan agar pelepasan ekspor itu menjadi momentum untuk meningkatkan komoditas pertanian yang berpotensi ekspor. Sekaligus melahirkan bibit-bibit eksportir asal Sulbar yang dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan perekonomian di daerah itu.
Sementara, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Wisnu Wasisa Putera menyampaikan, dengan melandainya jumlah kasus COVID-19 di dunia, memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Terutama pada sektor pertanian melalui peningkatan ekspor komoditas pertanian," ujar Wisnu Wasisa.
Baca Juga:Larang Ekspor Minyak Goreng, Netizen Dukung dan Puji Presiden Jokowi: Jokowi Ini Bagus, Cuma ...
Ia menambahkan bahwa terdapat banyak komoditas pertanian yang tergolong unik bagi warga Indonesia, namun diminati oleh banyak negara luar, salah satunya "broom stick" atau yang lebih dikenal dengan sapu lidi.
"Peningkatan ekspor ini sejalan dengan program unggulan Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Badan Karantina Pertanian selaku Koordinator Gratieks akan mendukung ekspor sapu lidi yang telah memiliki pasar agar ekspornya berkelanjutan bahkan memperlebar pasarnya," terang Wisnu Wasisa.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Mamuju Agus Karyono mengatakan, selain sawit, kopi, kakao dan Briket batok kelapa, sapu lidi telah menambah ragam komoditas ekspor pertanian asal Sulbar.
"Eksportir kita ini terdiri dari para milenial yang memiliki bentuk kepedulian terhadap daerah dan masyarakat dengan mengumpulkan lidi dari petani sawit dan kelapa yang sudah tidak bernilai, namun diolah untuk dijadikan sebagai barang yang memiliki nilai jual yang tinggi dengan cara diekspor," terang Agus Karyono
Sedangkan, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar, menyampaikan apresiasi kepada Badan Karantina Pertanian, Bea Cukai serta dinas teknis atas pendampingan dan bimbingannya kepada para eksportir dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.
Baca Juga:Ekspor Minyak Goreng Dilarang, PPP Minta Pemerintah Awasi Ketat Produsen Hingga Distributor
"Kami berharap, kerja sama dan sinergitas ini senantiasa terus terjaga sehingga komoditas pertanian yang lain dapat diekspor juga," kata Andi Ibrahim Masdar.