Bulan Ramadhan Diharapkan Jadi Momentum Kebangkitan UMKM di Sulawesi Selatan

Pelaku UMKM di tengah pandemi

Muhammad Yunus
Selasa, 12 April 2022 | 10:22 WIB
Bulan Ramadhan Diharapkan Jadi Momentum Kebangkitan UMKM di Sulawesi Selatan
Ilustrasi--UMKM PPU belajar ilmu digital. [Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel Malik Faisal mengatakan, bulan Ramadhan menjadi momentum kebangkitan pelaku UMKM di tengah pandemi yang mulai melandai.

"Momen ini cuma 30 hari dan sayang kalau tidak dioptimalkan oleh para pelaku usaha. Kita tidak bisa bicara keuntungan, tapi hanya bisa bicara peluang. Karena mereka kan baru bangkit, baru recovery semua," kata Malik, Senin 11 April 2022.

Menurut dia, Ramadan ini membuka peluang bagi pelaku usaha mikro yang berdasarkan data, ada 99 persen pelaku mikro di Sulsel.

"Artinya, ini peluang yang sangat bagus," tambah Malik.

Baca Juga:Yummy! Kalian Bisa Coba Resep Lumpia Kurma Keju Ini untuk Takjil Ramadhan Nanti

Peluang yang dimaksud ialah untuk bisa memasarkan produknya lebih agresif lagi, karena tidak sedikit masyarakat yang mencari jajanan saat menjelang buka puasa.

Kendati harga minyak goreng dan sejumlah bahan pangan mengalami lonjakan harga dan berdampak pada produk yang dijajakan, namun hal tersebut dinilai tidak menjadi hambatan bagi pelaku usaha mikro.

"Menjelang buka puasa itu masyarakat senang mencari jajanan, mencari kue-kue atau makanan apa saja untuk buka puasa sampai dengan sahur. Sehingga ini peluang bagi pelaku usaha mikro khususnya makan minum," ujarnya.

Maka dari itu, Malik mengapresiasi berbagai lembaga BUMN, instansi dan asosiasi masyarakat yang membuat berbagai kegiatan seperti bazar Ramadhan atau Ramadhan Fest.

Sebab, telah memberikan panggung kepada pelaku usaha khususnya mikro untuk memasarkan produknya.

Baca Juga:Bukan Cuma Menambah Pahala, Ini Keutamaan Sedekah Di Bulan Ramadhan

Dinas Koperasi dan UMKM juga menggelar bazar Ramadhan di areal kantor di Jalan AP Pettarani Makassar. Sebanyak 80 pelaku UKM difasilitasi dari 140 UKM yang bermohon.

Sebagian besar dari UKM tersebut merupakan UKM baru, tidak sedikit dari mereka adalah korban pemutusan hubungan kerja akibat pandemi COVID-19.

"Sebagian besar dari mereka itu adalah UKM baru, tidak pernah berusaha sebelumnya, tetapi karena momentum bulan Puasa, maka mereka berinovasi membuat panganan untuk dijual, seperti gogos, kue dan lain-lain," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini