Promotor: Metode Penelitian Dokter Terawan Sudah Sesuai Standar Program Doktor di Unhas

Dokter Terawan menyelesaikan pendidikan S3 di Universitas Hasanuddin Makassar

Muhammad Yunus
Selasa, 05 April 2022 | 14:17 WIB
Promotor: Metode Penelitian Dokter Terawan Sudah Sesuai Standar Program Doktor di Unhas
Promotor dokter Terawan di Kampus Unhas Prof dr Irawan Yusuf saat wawancara dengan wartawan Tahun 2018 [SuaraSulsel.id/Berita Satu TV]

Menurut Irawan, dokter Terawan telah melakukan riset yang cukup lama.

Dokter Terawan Agus Putranto mengambil darah Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan untuk kemudian diproses dalam pemberian Vaksin Nusantara. [Dokumentasi]
Dokter Terawan Agus Putranto mengambil darah Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan untuk kemudian diproses dalam pemberian Vaksin Nusantara. [Dokumentasi]

Unhas Minta MKEK IDI Buktikan Tuduhan Terhadap Disertasi Dokter Terawan

Universitas Hasanuddin Makassar menanggapi tuduhan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia atau MKEK IDI.

Seperti diketahui, MKEK IDI menuduh pembimbing dokter Terawan di Unhas. Mendapat tekanan soal disertasi berisi metode "cuci otak" pada tahun 2016. Hal tersebut membuat pihak Unhas bereaksi.

Baca Juga:Memanas! Universitas Hasanuddin Minta MKEK IDI Buktikan Tuduhan Terkait Disertasi Dokter Terawan

"Harusnya MKEK IDI bisa membuktikan tuduhannya itu. Tidak berandai-andai," kata Kepala Subdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Unhas, Ishaq Rahman, Selasa 5 April 2022.

Ishaq mengatakan, harusnya IDI bisa membuktikan bahwa para pembimbing Terawan mendapat tekanan. Saat melakukan uji disertasi tersebut. Sekaligus menyebut siapa nama pihak yang menekan.

Sebelumnya, anggota MKEK IDI, Rianto Setiabudy yakin para pembimbing Terawan di Universitas Hasanuddin sebenarnya tahu ada kekurangan dari terapi "cuci otak" tersebut. Namun, mereka diam karena ditekan oleh pihak eksternal.

"Sebetulnya mereka tahu sejak semula weakness ini, cuma mereka terpaksa mengiyakannya. Karena konon ada tekanan eksternal," ujar Rianto.

MKEK sendiri sudah merekomendasikan agar Terawan diberhentikan dari IDI. Terapi cuci otak jadi penyebabnya.

Baca Juga:Di Depan DPR, Mantan Ketua IDI Blak-blakan Ungkap Alasan Terawan Mangkir Saat Dipanggil MKEK

Kata Rianto, terapi cuci otak Terawan punya kelemahan secara substansial. Metode Intra-Arterial Heparin Flushing (IAHF) yang digunakan merupakan modifikasi Digital Subtraction Angiography (DSA).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini