Syahrul mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan soal ini. Pasalnya, stok minyak goreng yang disalurkan pemerintah pusat lebih besar dibanding kebutuhan warga Sulsel.
"Kita ada stok minyak goreng 17.419 ribu liter. Kebutuhan hanya 9.908 liter tapi pedagang mengeluh," ujarnya.
Menurut pengakuan pedagang, minyak langka karena ada pembatasan distributor. Padahal sebenarnya stok ada.
"Di agen ada, di pengecer ada. Tapi yang ditaruh di depan dagangan itu hanya sedikit. Jadi terkesan sedikit. Padahal menurut dia (pedagang) ada walaupun suplainya tidak maksimal," tandasnya.
Menurut Syahrul, ketersediaan dan harga kebutuhan pokok komoditas pertanian saat ini terpantau tersedia dan masih stabil.
"Tentu saja ramadan biasanya dinamika harga ada, tetapi ketersediaan yang paling penting. Saya udah cek dan kenyataannya semua komoditi ketersediaannya cukup," kata Syahrul.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing