SuaraSulsel.id - Aksi unjuk rasa buruh berlangsung ricuh, terjadi bentrok antara buruh dengan Satuan Polisi Pamong Praja, Kamis (31/3/2022) pukul 12.30 Wita di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara.
Mengutip Telisik.id -- jaringan Suara.com, aksi saling dorong antara buruh, kepolisian, dan Satpol PP tak terhindarkan.
Bahkan seorang pengunjuk rasa mengalami luka di bagian wajah akibat bentrok tersebut.
Diketahui, ratusan buruh berasal dari Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Indonesia dan beberapa mahasiswa.
Baca Juga:May Day 2022, Menaker: Momentum Gaungkan Kembali Hubungan Industrial Pancasila
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi demonstrasi, La Ode Dedi dalam tuntutannya meminta Sekretaris Daerah Provinsi Sultra mengumumkan hasil verifikasi bidding.
"Sekda Provinsi Sultra selaku ketua tim verifikasi bidding dan mediasi untuk mengumumkan hasil verifikasi sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Sultra Nomor 405 Tahun 2021 yang telah selesai dilaksanakan," ujar Dedi.
Nasrul salah seorang pengunjuk rasa mengaku, salah seorang Satpol PP melayangkan hantaman ke wajahnya.
"Saya lihat aparat Satpol PP menghantam dan menendang saya," ujar Nasrul.
Nampak sejumlah emak-emak ikut dalam aksi demonstrasi tersebut. Terjadi aksi saling dorong antara aparat Satpol PP dan sejumlah emak-emak.
Baca Juga:Warga Sulawesi Tenggara Diminta Waspada, Ada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 7 Hari ke Depan
Pantauan Telisik.id, Bentrokan dipicu ratusan pengunjuk rasa hendak menerobos masuk ke dalam halaman Kantor Gubernur Sultra.
Nampak seorang emak-emak histeris saat bentrokan terjadi.
"Ini kebenaran, jangan halangi kami," teriak seorang emak-emak.
Pengunjuk rasa berhasil memasuki halaman kantor Gubernur Sultra.
Sampai dengan saat ini ratusan buruh masih bertahan di Kantor Gubernur Sultra.