"Di sini kami melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pendampingan, mengawasi dan juga mengisi ruang-ruang kosong yang tidak bisa dipenuhi oleh pemda, seperti menjadi guru di wilayah pedalaman, sebagai tenaga kesehatan dalam rangka membantu kesehatan masyarakat dan pemerintah di Papua," ujarnya lagi.
Semua itu dilakukan jajaran prajurit TNI, menurut Letjen Nyoman Cantiasa, atas permintaan pemerintah daerah.
Pangkogabwilhan III menekankan tagline “TNI adalah Kita”, TNI berasal dari rakyat dan TNI sama dengan rakyat, bahkan saat ini anggota TNI banyak putra daerah Papua.
"Kita harus memanusiakan masyarakat Papua seperti di daerah lain di Indonesia," katanya lagi.
Namun, Pangkogabwilhan III juga menegaskan, terkait dengan penegakan hukum tetap dilaksanakan oleh kepolisian.
Dia berharap ICRC dapat membantu kelancaran TNI dalam membangun Papua dan Papua Barat di bidang kualitas kesehatan masyarakat Papua atau bantuan buat PMI di Indonesia khususnya di Papua, seperti bantuan ambulans atau mungkin helikopter.
Kehadiran ICRC di Papua di samping tugas bantuan kemanusiaan, kesehatan, juga mengenalkan materi Hukum Humaniter Internasional (HHI) khususnya buat prajurit yang akan melaksanakan tugas di luar negeri atau mengikuti penugasan di PBB. (Antara)