Menteri Muhadjir Effendy Diberi Gelar Adat Daeng Majarre oleh Bupati Gowa

Muhadjir Effendy diberi gelar adat Gowa Daeng Majarre di Museum Istana Balla Lompoa, Kabupaten Gowa

Muhammad Yunus
Kamis, 17 Maret 2022 | 18:25 WIB
Menteri Muhadjir Effendy Diberi Gelar Adat Daeng Majarre oleh Bupati Gowa
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy diberi gelar adat Gowa Daeng Majarre di Museum Istana Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Kamis 17 Maret 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy diberi gelar adat Gowa Daeng Majarre di Museum Istana Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Kamis 17 Maret 2022.

Pemberian gelar nama adat ini dilakukan dengan pemasangan songkok nibiring oleh Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan pemberian badik oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo.

Bupati Adnan mengatakan pemberian gelar tersebut merupakan kehormatan masyarakat adat Gowa kepada Muhadjir Effendy. Sebagai rumpun keluarga besar di Kabupaten Gowa.

"Arti dari "Majarre" adalah pemersatu atau mempererat. Pemberian nama ini sebagai bentuk untuk mempersatukan adat budaya yang ada di Gowa," ungkapnya.

Baca Juga:Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas Usulkan Nama Institut Teknologi La Galigo

Adnan mengaku, kehadiran Menko PMK menjadi berkah tersendiri bagi Kabupaten Gowa. Karena telah memberikan bantuan pikiran sehingga nama gelar adat ini diberikan.

Pada kesempatan itu juga, Adnan menjelaskan mengenai sejarah Museum Balla Lompoa, dimana museum ini sebelumnya merupakan Rumah Jabatan Bupati Gowa terdahulu yang kemudian pada zaman Bupati Syahrul Yasin Limpo dilakukan peluasan area. Sementara di zaman kepemimpinan Alm Ichsan Yasin Limpo dilakukan revitalisasi.

"Tentu hari ini kami dan masyarakat Kabupaten Gowa berbangga. Karena melanjutkan apa yang telah diletakkan pondasinya oleh para pendahulu kami," ungkapnya.

Selain itu, Adnan mengaku pihaknya akan terus menjaga eksistensi Kabupaten Gowa yang dikenal dengan kerajaan yang sangat kuat di masa lampau. Salah satu cara yang dilakukan yakni mempertahankan adat istiadat dan memperindah Kawasan Museum Balla Lompoa sebagai salah satu ikon Kabupaten Gowa.

"Kita akan terus berbenah membangun SDM, karena kami yakin kekayaan suatu daerah bukan ditentukan oleh sumber daya alamnya tapi di sumber daya manusianya," jelas Adnan.

Baca Juga:Destinasi Wisata Kebun Gowa, Tawarkan Aktivitas Wisata Asyik Bagi Keluarga

Sementara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengaku sangat berterimakasih atas gelar adat yang diberikan. Menurutnya hal tersebut belum pantas diterimanya dikarenakan belum memberikan sumbangsih yang berarti untuk Gowa.

"Kami sangat berterimakasih atas pemberian ini, meskipun saya merasa belum pantas. Karena belum memberikan sumbangan yang bermakna untuk Kabupaten Gowa," katanya.

Kendati demikian, Muhadjir Effendy menyebut dirinya sangat mengagumi Bupati Gowa, pasalnya sejak ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan sangat intens berkomunikasi. Karena disebut kepala daerah yang memberikan terobosan di sektor pendidikan.

"Saya termasuk orang yang mengagumi beliau, karena banyak terobosan di sektor pendidikan sehingga sangat mensupport. Paling diingat adalah memberikan beasiswa kepada sejumlah pelajar untuk kuliah di Indonesia dan itu luar biasa. Karena tidak banyak pejabat daerah memberikan perhatian khusus kepada pendidikan saat itu," jelas Menko PMK ini.

Ia juga mengapresiasi langkah pemerintah Kabupaten Gowa yang terus melestarikan nilai luhur baik sebelum zaman Syahrul Yasin Limpo, zaman Ichsan Yasin Limpo, dan Bupati Adnan saat ini.

"Ini adalah kegiatan yang baik untuk menggali kembali nilai luhur, situs terpendam dan kemudian ini saatnya membangun untuk modal Gowa, Sulsel dan Indonesia di masa depan," pungkasnya.

Pada pemberian gelar adat ini turut dihadiri Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Jajaran Forkopimda Sulsel, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, Forkopimda Kabupaten Gowa, para pemangku adat.

Usai pelaksanaan pemberian gelar nama adat ini dilanjutkan peresmian revitalisasi Kawasan Museum Istana Ballalompoa, dan penandatangan MoU dengan Kementerian Pertanian terkait pembangunan Integrated Farm di Desa Belapunranga, Kecamatan Parangloe, Gowa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini