SuaraSulsel.id - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, mendorong penguatan kualitas lingkungan hidup dan transformasi digital. Dalam penatakelolaan pemerintahan. Menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan pada perencanaan pembangunan 2023.
"Perencanaan pembangunan Kota harus fleksibel dalam mengantisipasi kondisi eksternal. Faktor pandemi COVID-19 mengajarkan kita semua bahwa perencanaan ini perlu menyesuaikan dengan tantangan dan peluang yang ada, tanpa mengenyampingkan kesejahteraan masyarakat," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid pada kegiatan Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Palu, Rabu 16 Maret 2022.
Ia menjelaskan, peningkatan kualitas lingkungan hidup menjadi bagian penting dalam pembangunan kota, karena merujuk dari program tersebut maka arah pembangunan harus ramah terhadap kebersihan, sekaligus upaya Pemkot Palu menargetkan tahun depan dapat meraih piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Lalu, pemanfaatan teknologi sebagai suatu hal yang tidak bisa dihindari melalui mekanisme daring dan luring, harus bisa mempercepat pencapaian maksud pembangunan dan kelestarian lingkungan serta keterlibatan partisipatif masyarakat.
Menurut dia, Pemkot Palu harus mampu melahirkan sebanyak mungkin inovasi di bidang pelayanan publik, sehingga kehadiran pemerintah benar-benar dirasakan keberadaannya dan setiap investasi pembangunan haru berlangsung secara simultan berupa pertumbuhan, peningkatan dan perubahan.
"Apa yang didorong saat ini sebagai upaya mewujudkan program jangka panjang yakni kota untuk semua," ujar Hadianto.
Menurutnya, dari sisi digitalisasi, Pemkot Palu telah berkomitmen melakukan transformasi sebagai salah satu program prioritas mewujudkan Palu kota cerdas atau smart city berbasis teknologi mulai dari pelayanan publik, hingga pelayanan secara internal di pemerintahan.
Ia berharap, pemerintah setempat, pemangku kepentingan, para pihak lainnya hingga masyarakat dapat berkonsentrasi dan berkolaborasi dalam rangka percepatan mewujudkan Palu sebagai kota Adipura.
Oleh karena itu, penanganan kebersihan lingkungan harus ditangani secara masif melalui konsep gotong royong dengan memaksimalkan berbagai sumber daya yang ada baik materil, kelembagaan maupun perangkat regulasi, agar cita-cita Palu mantap bergerak dapat terealisasi.
"Penanganan pascabencana tetap menjadi fokus untuk pembangunan kembali Kota, di samping antisipasi penyiapan Kota Palu sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur," kata Hadianto. (Antara)