Pasukan Rusia Rebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl

Salah satu ancaman paling serius di Eropa

Muhammad Yunus
Jum'at, 25 Februari 2022 | 07:59 WIB
Pasukan Rusia Rebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl
Dokumentasi pemandangan udara dari pesawat menunjukkan struktur New Safe Confinement (NSC) di atas sarkofagus tua yang menutupi reaktor keempat yang rusak di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl selama tur ke zona eksklusi Chernobyl, Ukraina, 3 April 2021 [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, kata pejabat Ukraina, Kamis waktu setempat.

"Tak mungkin mengatakan pembangkit listrik nuklir Chernobyl aman. Setelah serangan yang tidak jelas dilakukan oleh Rusia," kata penasihat kantor presiden Ukraina Mykhailo Podolyak.

"Ini merupakan salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," kata dia.

Pasukan Ukraina bertempur melawan tentara Rusia di tiga sisi pada Kamis setelah Moskow menyerbu lewat darat, laut dan udara dalam serangan terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Juga:Rusia Rebut Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl untuk Beri Pesan ke NATO Supaya Tak Ikut Campur

Tentara Rusia berkumpul di "zona terlarang" Chernobyl sebelum merangsek ke Ukraina Kamis pagi, kata seorang sumber keamanan Rusia.

Rusia ingin menguasai reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi pesan kepada NATO agar militernya tidak ikut campur, kata sumber tersebut.

Bencana Chernobyl terjadi di Ukraina saat masih menjadi bagian dari Uni Soviet pada 1986. Awan material nuklir menyelimuti banyak wilayah di Eropa setelah kegagalan uji keamanan pada reaktor keempat pembangkit itu.

Beberapa dekade kemudian, Chernobyl menjadi lokasi wisata. Sekitar sepekan sebelum invasi Rusia, kawasan itu ditutup bagi turis.

"Para pejuang kami mengorbankan nyawa sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Twitter beberapa saat sebelum pembangkit itu dikuasai Rusia.

Baca Juga:Rusia Tegaskan Tak Berminat Jajah Ukraina, Vladimir Putin Minta Demiliterisasi

"Ini adalah pernyataan perang terhadap seluruh Eropa." (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini