SuaraSulsel.id - Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan Briptu Christy Triwahyuni sudah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Terkait desersi.
"Penetapan DPO karena yang bersangkutan meninggalkan tugas tanpa izin. Sekurang-kurangnya atau lebih 30 hari secara berturut- turut," kata Abast, di Manado, Senin 7 Februari 2022.
Abast mengatakan tidak benar bahwa Briptu C telah dipecat atau diberhentikan dari dinas kepolisian.
Kapolresta Manado selaku atasan yang berhak menghukum, atasan yang bersangkutan, baru akan mengajukan dalam sidang komisi kode etik, untuk yang bersangkutan diproses yang tentu nanti hasilnya melalui putusan sidang komisi kode etik.
Baca Juga:Polwan Christy Triwahyuni Terdeteksi di Kota Kendari, Pernah Viral Cari Jodoh
Bahwa yang bersangkutan dapat diproses atau dikenakan hukuman sampai dengan pemecatan ataupun Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), hal ini memang benar.
Namun yang bersangkutan sampai saat ini belum dipecat dari dinas kepolisian.
Statusnya masih DPO yang dikeluarkan oleh Kapolresta Manado pada tanggal 31 Januari 2022. Dimana yang bersangkutan sejak tanggal 15 November 2021 sudah tidak masuk kantor atau telah meninggalkan tugas secara berturut-turut.
"Karena sudah lebih dari 30 hari, maka dikeluarkan lah status DPO sejak 31 Januari 2022 oleh Kapolresta Manado," katanya.
Ia mengatakan terkait pelaksanaan sidang, bisa dilakukan secara in absentia jadi tanpa kehadiran yang bersangkutan.
Baca Juga:Polwan Christy Triwahyuni Hilang, Nomor Telepon dan Akun Media Sosial Tidak Aktif
"Sidang dapat digelar dilaksanakan dan dapat diputus tanpa kehadiran yang bersangkutan,"katanya.
Namun, lanjut Abast, kita tetap berusaha semakismal mungkin untuk dapat mencari mengetahui keberadaan yang bersangkutan.
"Kita lagi masih melakukan pencarian terhadap bersangkutan, serta melakukan koordinasi dengan Polda-Polda lain siapa tahu ada di daerahnya. Termasuk informasi keberadaan yang bersangkutan diduga ada di Kendari. Kita melakukan koordinasi dengan Polda Sulawesi Tenggara," katanya. (Antara)