Kedutaan Besar Inggris Gelar Festival Digital Inklusif di Makassar, Maros, dan Gowa

Pemerintah Inggris mendorong digital inklusif di Kawasan Timur Indonesia

Muhammad Yunus
Jum'at, 04 Februari 2022 | 06:10 WIB
Kedutaan Besar Inggris Gelar Festival Digital Inklusif di Makassar, Maros, dan Gowa
Ilustrasi Bendera Inggris (Pixabay)

SuaraSulsel.id - Pemerintah Inggris mendorong digital inklusif di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Melalui kegiatan Festival Digital Inklusif 2022 untuk pemuda, perempuan dan penyandang disabilitas.

"Festival Digital Inklusif 2022 terdiri dari serangkaian sesi virtual, bagian dari program bernilai Rp2 miliar yang didanai oleh Pemerintah Inggris," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Mr Owen Jenkins dalam keterangan persnya di Makassar, Kamis 3 Februari 2022.

Dia mengatakan, festival secara virtual di tiga titik yakni Kota Makassar, Kabupaten Maros, dan Gowa itu mengusung tema “Pemberdayaan Perempuan dan Penyandang Disabilitas”.

Menurut dia, program ini merupakan bagian dari paket dukungan yang diberikan pemerintah Inggris untuk sektor teknologi dan digital Indonesia.

Baca Juga:Media Yunani Soroti Kunjungan Cyrus Margono ke KBRI Athena dan 4 Berita Bola Terkini

Berkaitan dengan hal tersebut, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta bersama dengan Berdaya Bareng menggelar “Festival Digital Inklusif 2022” dengan memberikan keterampilan digital yang akan direlay di tiga wilayah di Sulawesi Selatan diikuti sekitar 200 orang peserta.

Festival Digital Inklusif 2022 ini, lanjut Owen Jenkins, akan menampilkan serangkaian sesi webinar yang berfokus pada pengembangan karir dan bisnis yang menyasar kelompok pemuda, perempuan dan penyandang disabilitas.

"Acara ini diadakan pada 4-5 Februari 2022 dan merupakan bagian dari proyek untuk mendorong peningkatan literasi digital bagi kelompok-kelompok termarjinalkan di KTI," paparnya.

Program ini berfokus pada peningkatan literasi digital dan inklusifitas dalam mengakses teknologi. Dua aspek ini sangat penting sebagai dasar untuk pembangunan ekosistem digital, meningkatkan keterampilan digital dan membuka lebih banyak peluang untuk kewirausahaan.

Kondisi ini dinilai oleh Dubes telah menjadi tantangan dalam percepatan pembangunan sosial dan ekonomi dalam situasi pandemi COVID-19.
Tahap pertama pada program ini telah selesai pada Desember 2021.

Baca Juga:Pemain Persib Tersisa 13 Orang, Laga Kontra PSM Makassar Malam Ini Resmi Ditunda

Sebanyak 193 orang telah dilatih dan diberdayakan selama tahap ini, dengan komposisi 135 pemuda, 126 perempuan, dan 27 penyandang disabilitas yang tersebar di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Maros.

Selama pelatihan, peserta dibekali dengan berbagai keterampilan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital mereka, seperti pengetahuan terkait perlindungan data, etika berinternet, dan literasi keuangan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini