SuaraSulsel.id - Perayaan tahun baru Imlek 2022 jatuh pada tanggal 1 Februari 2022. Semarak dan suasananya mulai terasa di setiap daerah, termasuk di Kota Makassar.
Bagi warga Tionghoa, Imlek tak hanya sekadar perayaan tahun baru saja. Momen ini sebagai lambang kekeluargaan, kebersamaan, hingga keberuntungan.
Ternyata, ada tradisi yang tak boleh mereka lewatkan. Seperti, membersihkan rumah dan peralatan makan, makan bersama keluarga, hingga menyantap Tang Yuan atau Wedang Ronde.
Ya, banyak orang menganggap bahwa Wedang ronde adalah kudapan asal Jawa. Karena manis dan berkuah jahe. Namun ternyata ronde atau Onde merupakan makanan asli khas Tiongkok.
Baca Juga:Akhir Pekan, Lampion Macan Depan Balai Kota Solo Ramai Jadi Ajang Swafoto Warga
Menurut Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia atau Permabudhi Sulsel Yonggris Lao, ronde adalah santapan wajib jelang imlek. Makanan ini punya filosofi dan makna sebagai pengikat ikatan kekeluargaan, kekerabatan, atau hubungan sosial.
Bentuk ronde yang bulat dikaitkan dengan perkumpulan atau kebersamaan dalam tradisi Tiongkok. Sementara tepung ketan sebagai bahan utama diibaratkan menunjukkan betapa eratnya ikatan atau hubungan yang bisa dibangun antar anggota keluarga.
Mereka percaya, dengan memakan ronde atau tang yuan yang hangat di perayaan Imlek, diharapkan keluarga akan tetap bersatu, erat, harmonis dan bahagia.
Yonggris mengatakan setiap tahun baru imlek punya makna mendalam bagi etnis Tionghoa. Momen itu dijadikan ajang berkumpul dan makan bersama untuk mempererat silaturahmi keluarga besar.
Makan ronde ini sudah dimulai sejak 15 hari sebelum imlek. Kata Yonggris, beragam rangkaian perayaan juga sudah dilakukan, termasuk membersihkan para dewa dewi di klenteng.
Intinya, yaitu kegiatan berkumpul dan reuni bersama keluarga besar. Biasanya, terlaksana sehari sebelum hari raya.
Baca Juga:Omicron Melonjak di AS, Sejumlah Parade Dibatalkan Jelang Perayaan Imlek
"Makan ronde sudah dari 15 hari yang lalu. Banyak kegiatan yang ritual dan budaya biasanya pembersihan altar di klenteng," ujarnya.
Baginya, imlek menjadi momen cinta kasih untuk berbakti dan peduli terhadap keluarga. Termasuk, berdoa untuk keselamatan berbangsa.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing