SuaraSulsel.id - Umat Muslim diimbau untuk banyak berdoa dan berzikir menghadapi cuaca ekstrem. Hal ini diimbau oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar dan Kabupaten Takalar.
MUI mengeluarkan imbauan ini mengacu pula laporan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mewaspadai cuaca ekstrem tiga hari ke depan, mulai 18-21 Januari 2022.
Menurut MUI pihaknya memiliki kewajiban untuk menganjurkan umat dan masyarakat memperbanyak doa saat sendirian maupun berjamaah dalam menghadapi kekhawatiran atas cuaca ekstrem.
Ketua MUI Takalar, Sulsel KH Hasid Hasan Palogai bahwa imbauan ini diterbitkan mengacu kepada penyampaian BMKG yang menginformasikan bahwa akan terjadi cuaca sangat ekstrem berupa curah hujan lebat disertai anging kencang dan berpotensi terjadinya musibah.
Prediksi BMKG ini telah terbukti dengan adanya berbagai musibah yang terjadi di tengah masyarakat, seperti rumah rusak akibat angin puting beliung, pohon tumbang, hingga rumah makan yang roboh karena angin kencang.
"Cuaca ekstrem ini bisa menimbulkan rasa takut dan kekhawatiran bagi masyarakat. Sehingga kita mengimbau supaya melakukan muhasabah introspeksi diri," ujarnya pada Jumat (21/1/2022).
KH Hasid melanjutkan bahwa sesungguhnya Allah sudah jauh sebelumnya menyampaikan kepada kita bahwa "kerusakan yang terjadi di darat dan di lautan itu diakibatkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri".
Maka sebagai majelis ulama atau khadimul ummah yakni pelayan bagi umat, mengimbau untuk melakukan zikir, istighfar, berdoa dan memohon kepada Allah agar menghindarkan kita dari marabahaya atas dampak cuaca ekstrem ini.
"Lebih baik kita banyak istighfar, kita menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, mudah-mudahan cuaca seperti ini tidak sampai menjatuhkan korban yang membahayakan kehidupan manusia," kata KH Hasid. (ANTARA)