Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Minta Bangsa Indonesia Maafkan Penendang Sesajen

HF telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jatim

Muhammad Yunus
Sabtu, 15 Januari 2022 | 06:00 WIB
Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Minta Bangsa Indonesia Maafkan Penendang Sesajen
Polisi menginterogasi HF, pria penendang sesajen di lokasi bencana Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang di Polsek Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (13/1) malam. [ANTARA/HO-Polda DIY]

SuaraSulsel.id - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin meminta Bangsa Indonesia memaafkan HF yang menendang sesajen di area Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Kepada seluruh warga Indonesia, pemerintah, terutama Kabupaten Lumajang, tolong semuanya memaafkan saudara HF," kata dia saat jumpa pers di Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Yogyakarta, Jumat 14 Januari 2022.

Bagi Al Makin, sikap memaafkan HF yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jatim merupakan bagian cerminan bangsa yang memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika.

"Maka kewajiban kita adalah memaafkan kepada saudara yang kebetulan mungkin khilaf, kebetulan mungkin keliru," ucap dia.

Baca Juga:Buang dan Tendang Sesajen Gunung Semeru, Motif Pelaku Atas Nama Keyakian Semata

Al Makin berkata Bangsa Indonesia yang mengakui keberagaman, kebinekaan, toleransi, Pancasila, serta UUD 1945 perlu segera menghentikan hujatan kepada HF yang sempat menempuh studi di UIN Sunan Kalijaga itu.

"Jika kita memang bangsa yang baik, jika kita bangsa yang besar, tolong beri contoh kepada yang bersangkutan, kita adalah bangsa yang pemaaf. Beri pelajaran dengan cara lapangkan dada kita supaya yang bersangkutan juga belajar bahwa berbeda itu tidak apa-apa," tutur alumnus McGill University, Montreal, Kanada ini.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengaku kecewa dengan sikap HF yang menendang sesajen. Karena tidak selaras dengan nilai-nilai yang selama ini ditanamkan di UIN Sunan Kalijaga.

UIN Sunan Kalijaga, ujar dia, selama ini memiliki tradisi yang kuat dalam menginisiasi dialog antaragama, internal agama, serta kepercayaan.

Bahkan tidak sedikit antropolog dari berbagai negara yang meneliti UIN sebagai kampus peletak dasar toleransi. Sehingga memengaruhi kerukunan di Tanah Air.

Baca Juga:Penendang Sesajen Gunung Semeru, Rekam Pakai HP Sendiri, Diunggah Sendiri, Ditangkap Polisi Sendiri

"Kami kecewa pasti, tetapi kekecewaan itu jangan lalu membunuh karakter seseorang," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini