Jadi ASN Polri, Novel Baswedan Cs Disebut Loyal Terhadap Presiden Jokowi

Keputusan 44 eks pegawai KPK menerima tawaran Aparatur Sipil Negara Polri

Muhammad Yunus
Kamis, 09 Desember 2021 | 06:45 WIB
Jadi ASN Polri, Novel Baswedan Cs Disebut Loyal Terhadap Presiden Jokowi
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan (kedua kanan) bersama sejumlah mantan pegawai KPK berjalan usai mengikuti uji kompetensi atau asesmen di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/12/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSulsel.id - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan, keputusan 44 eks pegawai KPK yang menerima tawaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri, merupakan bentuk loyalitas Novel Baswedan dan kawan-kawan terhadap pemerintahan yang sah.

Menurut Boyamin, apapun inisiatif Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo merekrut 57 eks pegawai KPK (kini 56) menjadi ASN Polri sudah direstui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Yang pertama mereka tetap NKRI. Yang kedua, ini menunjukkan mereka tetap loyal terhadap pemerintah yang sah. Apapun ini adalah perintah Presiden, membuktikan 44 orang itu loyal terhadap Presiden untuk menjadi ASN Polri," kata Boyamin, saat dihubungi, Rabu 8 Desember 2021.

Boyamin mengapresiasi kedua belah pihak, pemerintah dan mantan pegawai KPK yang awalnya berjumlah 57 orang, kini menjadi 56 orang karena satu orang meninggal dunia, atas kebesaran jiwanya. Pemerintah mau merekrut dan 56 eks pegawai KPK mau direkrut.

Baca Juga:44 Eks Pegawai KPK Bakal Dilantik Jadi ASN di Hari Antikorupsi Sedunia

Menurut Boyamin, retorika yang dibangun selama ini bahwa pemerintah ingin memperkuat pemberantasan korupsi, dibuktikan dengan merekrut 57 eks pegawai KPK dianggap tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) menjadi ASN Polri.

"Artinya ini, meskipun istilahnya pelemahan KPK dengan TWK, namun nyatanya pemerintah masih berbesar hati merekrut mereka (Novel cs), jadi sama sekali tidak pelemahan," kata Boyamin.

Apa yang terjadi saat ini, kata Boyamin, menunjukkan masih ada sisi baik dari pemerintah, yaitu merekrut mereka yang dianggap tidak lulus TWK menjadi ASN. Diperlukan kebesaran hati 44 eks pegawai KPK untuk menerima tawaran direkrut sebagai ASN setelah dinyatakan tidak lulus TWK.

Karena, lanjut Boyamin, jika kedua belah pihak mengikuti ego masing-masing menjadi sesuatu yang sulit untuk mendapat titik temu. Di satu sisi pemerintah menilai Novel Baswedan dan kawan-kawan tidak lulus TWK, sementara yang 56 eks pegawai KPK menganggap TWK sebagai sesuatu yang mengada-ngada, tidak ada dasar hukum, dasar logika maupun dasar filosofi, sehingga menentang terhadap tidak lulus TWK.

Oleh karena itu, kata Boyamin, pemerintah terpanggil untuk mengurus Indonesia lewat pemberantasan korupsi, maka 44 eks pegawai KPK tersebut juga terpanggil untuk bersedia menjadi ASN.

Baca Juga:MAKI Harap Firli Temui Novel Dkk saat Dilantik ASN Polri: Perlu Kebesaran Jiwa untuk Islah

"Kedua belah pihak ini juga berkorban untuk kebaikan bangsa dan negara, dan saya memberikan apresiasi dan saya kira teman-teman 44 orang ini tidak menuruti egonya saja," kata Boyamin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini