SuaraSulsel.id - Sejak Covid-19 melanda, berbagai bidang terpaksa harus beradaptasi, termasuk pendidikan. Guru-guru yang biasanya mengajar di kelas secara tatap muka tak leluasa lagi datang ke sekolah.
Mulai Maret 2020, diberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Istilah daring, zoom meeting, google classroom mulai akrab dengan para guru. Guru dituntut dan ditantang mampu beradaptasi dengan keadaan, bagaimana mereka memanfaatkan teknologi komunikasi informasi.
Tapi kehadiran teknologi tidak otomatis menyelesaikan masalah. Ada problem yang berkaitan dengan jaringan dan ketersediaan kuota internet. Juga problem metode mengajar. Belum lagi menghadapi perilaku anak-anak yang perlu penyesuaian dengan budaya baru, yakni pembelajaran berbasis digital.
Pengalaman mengajar selama pandemik Covid-19 itulah yang dituangkan guru-guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar-Rahmah ke dalam buku. Judulnya, "Percik, Parade Cerita Guru Saat Pandemi", terbit tahun 2021.
Baca Juga:Sebut Imbas Pandemi Di Luar Perkiraan, Jokowi Minta Kepala Daerah Siap Antisipasi
"Dalam rangka Hari Guru Nasional, kami akan melanching buku kumpulan tulisan para guru yang ditulis berdasarkan pengalaman," jelas Yusriadi Kadir, Kepala SDIT Ar-Rahmah, Selasa, 23 November 2021.
Setiap tanggal 25 November, diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN) dan hari ulang tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Kemendikbud Ristek, tahun ini menetapkan tema peringatan HGN adalah "Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan".
Launching dan bedah buku akan menghadirkan beberapa pembicara. Selain Jusria Kadir, bakal hadir pula Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK) Dinas Pendidikan Kota Makassar, Pantja Nurwahidin, dan Direktur SIT Ar-Rahmah, Hasan Hamido. Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan pada hari Sabtu, 27 November 2021, melalui aplikasi zoom meeting.
Sejumlah 25 guru ikut menyumbang tulisan dalam buku "Percik" tersebut, termasuk Bunda Yus, begitu sapaan akrab kepala sekolah. Para penulis kebanyakan mengaku baru pertama ikut menulis buku. Tapi ada juga yang sudah merupakan buku keduanya.
Dari biodata singkat penulis, tampak beberapa guru menunjukkan minat pada kegiatan menulis dan bidang sastra. Misalnya dengan ikut pada Pelatihan Satu Guru Satu Buku (SAGUSABU). Bunda Yus sendiri, sudah terlibat dalam penulisan buku fiksi dan nonfiksi, serta menulis opini di koran terbitan Makassar.
Baca Juga:Kata-Kata Mutiara Hari Guru Nasional 2021, Cocok Jadi Caption Facebook, IG dan Twitter
Menurut Bunda Yus, "Percik" merupakan buku kedua karya bersama guru-guru SDIT Ar-Rahmah. Sebelumnya, mereka pernah menerbitkan buku berjudul, "Dalam 2x5". Buku karya bersama itu diterbitkan dalam rangka milad ke-10 Ar-Rahmah. Buku tersebut berisi pengalaman guru menghadapi murid, dan pengalaman mereka membangun komunikasi dengan orangtua muridnya.
Sekolah yang terletak di Kompleks Perumahan Dosen (Perumdos) Universitas Hasanudin, Tamalanrea ini, dalam waktu mendatang juga akan menerbitkan beberapa buku. Antara lain, buku yang ditulis oleh Jusria Kadir tentang konsepsi Sekolah Ramah Anak (SRA). SDIT Ar-Rahmah merupakan sekolah percontohan SRA di Sulawesi Selatan.