Heboh! Anggota DPRD Bitung Lari Dikejar Istri Dalam Kantor

Mengaku tidak diberi nafkah selama 7 bulan

Muhammad Yunus
Selasa, 16 November 2021 | 09:37 WIB
Heboh! Anggota DPRD Bitung Lari Dikejar Istri Dalam Kantor
Anggota DPRD Bitung lari saat melihat istrinya datang ke Kantor DPRD Bitung, Senin 15 November 2021 [Beritamanado.com]

SuaraSulsel.id - Aksi kejar-kejaran antara seorang Anggota DPRD Kota Bitung dengan istrinya membuat heboh. Anggota DPRD inisial HA dikejar istrinya, VA.

VA sudah menunggu HA di lobi Gedung A Kantor DPRD Bitung sejak pagi hari.

Mengutip beritamanado.com -- jaringan Suara.com, istri HA datang mencari suaminya. Karena sudah tidak memberi nafkah kurang lebih tujuh bulan. Istri HA sudah sering datang tapi tidak pernah bertemu.

“Kami kaget, saat sementara mencari keberadaan HA, tiba-tiba dia terlihat lari ke arah pintu keluar halaman kantor kemudian dikejar istrinya,” kata sejumlah staf.

Baca Juga:Teman Bus Resmi Beroperasi di Makassar

Usai saling kejar, istri HA, kemudian menemui Badan Kehormatan (BK) DPRD dan diterima Wakil Ketua BK DPRD Kota Bitung, Erauw Sondakh.

VA mengaku, dirinya datang mencari HA dan mengadu ke BK hanya untuk meminta biaya dua anaknya yang sudah ditelantarkan selama tujuh bulan.

“Saya cuma minta biaya itu, tapi kenapa dia lari dan tidak mau bertemu. Ada apa?,” kata VA.

Dia berharap BK membantu mempertemukan dengan HA. Agar biaya untuk kedua anaknya segera direalisasikan.

“Saya tidak habis pikir, kenapa dia lari dan tidak mau bertemu,” katanya.

Baca Juga:Damkar Makassar Catat Ada 253 Rumah Hangus Terbakar dari Januari Hingga November 2021

Sementara itu, Wakil Ketua BK DPRD Kota Bitung membenarkan jika dirinya telah menerima pengaduan istri HA secara lisan.

“Ia tadi saya sudah menerima. Nantinya kita akan minta surat secara tertulis baru kita akan panggil yang bersangkutan,” kata Erauw.

VA mengaku datang ke Kantor DPRD Bitung karena upaya menghubungi HA sejak dirinya diusir dari rumah bulan April 2021 tidak pernah membuahkan hasil.

“Saya hanya ingin ketemu untuk mempertanyakan biaya dua anak kami, karena selama tujuh bulan tidak pernah diberikan,” kata VA kepada sejumlah Wartawan.

Selain itu, dirinya juga ingin bertemu untuk membicarakan status pernikahan mereka karena sudah tujuh bulan pisah ranjang.

“Kalau memang mau cerai, mari bicara baik-baik dan bicarakan soal biaya hidup sehari-hari anak-anak. Saya tidak menuntut lain, selain biaya anak-anak tiap bulan,” katanya.

Tuntutan itu kata VA, tidaklah muluk-muluk. Karena setahu dia sebagai Anggota DPRD ada tunjangan untuk istri dan anak. Sehingga dirinya berharap hak itu yang diberikan HA.

“Terus terang, selama dia (HA) menjadi Anggota DPRD, saya tidak pernah merasakan gaji dan tunjangan dari dia. Makanya, saya berusaha bekerja kembali untuk memenuhi kebutuhan bersama anak-anak,” katanya.

Handry Anugerahang saat ditemui di Kantor DPD Partai NasDem Kota Bitung menyatakan tudingan istrinya terkait dengan penelantaran anak tidak benar.

“Padahal pekan lalu itu anak-anak tinggal bersama saya. Bahkan segala macam kebutuhan anak-anak saya diberikan setiap saat. Masa dituduh penelantaran anak,” kata Handry.

Handry juga menilai, laporan istrinya ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Bitung salah kamar.

“Kan ini persoalan rumah tangga kenapa harus ke BK. Itu salah kamar namanya,” katanya.

Ketua BK DPRD Kota Bitung, Nabsar Badoa mengatakan Anggota DPRD menelantarkan anak bisa dilakukan proses Pergantian Antar Waktu (PAW). "Tapi saya lihat dulu seperti apa kasusnya,” kata Nabsar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini