SuaraSulsel.id - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis, 9 September 2021.
Presiden Jokowi akan meresmikan bendungan dan Bendung di Kabupaten tersebut. Yakni Bendungan Paselloreng dan Bendung Gilireng.
Bendungan Paselloreng sebelumnya pernah dikunjungi oleh Jokowi pada tahun 2018 lalu. Namun karena permasalahan lahan, progres pengerjaannya sempat jalan di tempat.
Bendungan ini adalah satu dari tiga proyek bendungan terbesar di Sulawesi Selatan. Dua bendungan lainnya yaitu Karalloe di Kabupaten Jeneponto dan Pamukkulu di Kabupaten Takalar.
Baca Juga:Jokowi: Covid-19 Tak Mungkin Hilang Total, Tapi Bisa Dikendalikan
Bendungan Paselloreng dibangun sejak tahun 2015 dan memiliki kapasitas tampung maksimal sebesar 138 juta meter kubik. Paselloreng menelan anggaran Rp 735 miliar.
"Ini adalah bendungan yang sangat besar karena ada 365 hektare dari tanah milik negara, kemudian ditambah dengan pembebasan lahan kurang lebih 1.800 hektare milik masyarakat," ujar Jokowi saat meninjau proyek tersebut.
![Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan Bendungan Paselloreng, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 [SuaraSulsel.id / Dokumentasi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/07/25308-bendungan-paselloreng.jpg)
Presiden juga berharap bendungan ini bisa menjadi sumber air baku bagi masyarakat di 4 kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter per detik. Manfaat lainnya adalah untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir Sungai Gilireng sebesar 1.002 meter kubik per detik, perikanan air tawar, objek pariwisata, dan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik.
Sementara Bendung Gilireng yang terletak di Desa Arajang, Kabupaten Wajo dibangun sejak tahun 2018. Bendung ini menghabiskan anggaran hingga Rp 199 miliar.
Potensi irigasi Bendung Gilireng sebagai sumber air untuk irigasi yang akan disuplai dari Bendungan Passelloreng yang telah rampung pekerjaan konstruksinya. Bendungan ini selesai dibangun pada Juli 2021.
Baca Juga:CEK FAKTA: Jokowi Mampu Jual Setengah Kaltim Demi IKN, Betulan?
Bendung Gilireng berfungsi mengairi daerah pertanian seluas 8.500 hektar sehingga membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya dari 112 persen menjadi 300 persen dengan pola tanam padi-padi-palawija.
Bendung Gilireng dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang tersebut memiliki lebar 50 meter dengan debit intake sebesar 16,34 m3/detik.
- 1
- 2