Dana Impor Vaksin COVID-19 Telan Biaya Rp 47 Triliun

Tahun ini pemerintah akan impor vaksin COVID-19 dengan dana sekitar Rp 47 triliun

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 28 Agustus 2021 | 12:51 WIB
Dana Impor Vaksin COVID-19 Telan Biaya Rp 47 Triliun
ILustrasi Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19. Pemerintah gelontorkan anggaran Rp 47 triliun untuk impor vaksin COVID-19. [ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho]

SuaraSulsel.id - Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 47 triliun untuk mengimpor vaksin COVID-19 tahun ini.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebutkan total kebutuhan anggaran untuk program vaksinasi COVID-19 2021 sekitar Rp 58 triliun.

“Konstrain kita adalah supply vaksin karena kita belum memproduksi sendiri. Tahun ini kita akan impor sekitar Rp 47 triliun dengan seluruh pelaksanaan program vaksinasi sekitar Rp 58 triliun,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu (28/8/2021) dikutip dari ANTARA.

Suahasil menegaskan vaksinasi merupakan kunci penting untuk mampu mengeluarkan Indonesia dari krisis kesehatan sehingga programnya akan terus digenjot baik untuk Jawa dan Bali maupun di luar kedua wilayah tersebut.

Baca Juga:Pertimbangkan KIPI, Satgas Covid-19 Kulon Progo Pilih Vaksin Sinovac bagi Ibu Hamil

Berdasarkan laman covid19.go.id sudah terdapat sekitar 92,77 juta dosis vaksin COVID-19 yang disuntikkan kepada masyarakat Indonesia per Jumat (27/8) yang meliputi 59,42 juta dosis pertama dan 33,35 juta dosis kedua.

Suahasil memastikan pemerintah akan terus menggenjot akselerasi dan percepatannya karena target dari program vaksinasi mencapai 220 juta orang dari total sekitar 270 juta penduduk Indonesia.

“Secara total itu sekarang sudah ada 93 juta suntikkan vaksin tapi penduduk kita 270 juta dan target kita 220 juta. Itu berarti kita harus mengamankan 440 juta dosis vaksin,” jelasnya.

Peningkatan realisasi vaksinasi ini menjadi salah satu agenda jangka pendek dan menengah ke depan sehingga berbagai stakeholder turut mendorong pencapaiannya mulai dari Kementerian Kesehatan melalui tenaga kesehatan (nakes) hingga TNI dan Polri.

“Pembelajaran dari vaksinasi di Jawa perlu dipelajari oleh Dinas Kesehatan di mana pun. Kita sekarang lagi berpikir apakah para bidan juga bisa melakukan vaksinasi. Kita terus berpikir siapa lagi yang bisa membantu vaksinasi,” katanya. (ANTARA)

Baca Juga:Kontak Erat dengan Penderita Covid-19? Lakukan Ini Sebelum Melakukan Tes

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini