Jusuf Kalla Kesal Publik Indonesia Selalu Bahas Akidi Tio : Kita Bosan

Setiap hari selalu membahas masalah sumbangan Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio

Muhammad Yunus
Rabu, 04 Agustus 2021 | 18:10 WIB
Jusuf Kalla Kesal Publik Indonesia Selalu Bahas Akidi Tio : Kita Bosan
Ketua Dewan Masjid Indonesia dan juga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK. (istimewa)

SuaraSulsel.id - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau biasa disapa JK mengaku kesal dengan sekelompok publik di Indonesia. Karena setiap hari selalu membahas masalah sumbangan Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio.

Jusuf Kalla minta pembahasan donasi Akidi Tio disetop. Bahkan, Jusuf Kalla memarahi dua presenter tv swasta yang melakukan wawancara.

Saat itu Jusuf Kalla hadir secara virtual dalam diskusi yang menghadirkan narasumber Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, analis kebijakan publik Said Didu, Guru besar Universitas Airlangga (Unair) prof Henry Subiakto, dan sejumlah narasumber lain.

JK memberikan pandangannya soal donasi Rp 2 Triliun yang disumbangkan anak Akidi Tio. Menurut dia, sejak awal sebenarnya kasus ini bisa diatasi jika logika dikedepankan.

Baca Juga:3 Kejanggalan Donasi Rp 2 Triliun Akidi Tio untuk Atasi COVID 19 di Sumsel

Menurut JK, tidak masuk akal ada sumbangan Rp 2 Triliun diberikan begitu saja lewat Kapolda dan Gubernur.
Karena itu, JK menganjurkan segera tutup kasus ini dan tidak diperpanjang lagi. Sebab hanya akan menjadi kegaduhan belaka di ruang publik.

“Saya kira tak perlu diperpanjang, dihentikan saja, ini sudah menipu seluruh bangsa. Sebab tak ada logikanya. Kalau sumbang Rp 2 T berarti hartanya bisa Rp 10 T, kalau tidak, tidak mungkin seluruh hartanya disumbangkan,” katanya di awal wawancara, dikutip dari Catatan Demokrasi, Rabu 4 Agustus 2021.

Bagi JK ini hanya sekadar akal sehat dan logika saja. Jika itu dikedepankan, tidak mungkin ada celah bagi orang untuk menipu.

“Dulu begitu juga ada yang bilang ada emas yang bisa bayar seluruh utang kita (Rp1.500 Triliun). Saya panggil, saya katakan, ‘Hei kamu tahu enggak berapa ton emas kalau sampai Rp100 Triliun. Jadi mana mugkin ada emas sekitar 6.000 ton emas di situ, hentikanlah,” katanya.

Benar saja, ternyata praktik mencari harta karun itu tetap dilakukan. Dan akhirnya ketahuan kalau info itu prank belaka.

Baca Juga:Pimpinan MPR Sebut Berita Donasi Rp2 Triliun Keluarga Akidi Tio Mirip Cerita Abu Nawas

Anak Akidi Tio [Antara]
Anak Akidi Tio [Antara]

JK juga mengaku kerap dibisiki ada dana besar sekitar miliaran dolar di Bank Swiss. Bekas era peninggalan Bung Karno.

Namun lagi-lagi JK tak percaya, dan memilih mengabaikan info itu. Dia sudah bisa menebak, karena ketika itu sudah bisa menghitung berapa jumlah ekspor Indonesia, sehingga tak mungkin ada dana sebesar itu.

“Jadi banyak orang yang ingin menipu sebenarnya,” kata JK lagi.

Usai mendengar pernyataan JK, kedua presenter tv swasta nampak meneruskan pertanyaannya. Kali ini pertanyaan ke JK soal angle perkenalan Kapolda dengan sosok Akidi Tio ketika bertugas di lapangan.

JK kemudian mulai enggan menanggapinya. Bagi dia, jawabannya sudah clear, bahwa prank Akidi Tio dan sumbangan donasi Rp 2 Triliun sudah harus dihentikan saat ini. Karena sudah terbukti tidak benar, dan tidak mau publik terus dibawa ke dalam persoalan yang tak penting.

“Hentikan saja, ini semua salah, ya sudah, selesai persoalan ini.”

“Sudah sampai ditelusuri Pak JK,” kata presenter TV.

Mendengar pertanyaan itu, JK menjawab ketus dan kesal.

“Saya hanya dengar dari Anda semua. Kalian sudah hampir seharian loh sejak jam 06.00 sudah bahas ini, berkali-kali. Anda sendiri yang nyebar hoaks ini. Anda yang bikin prank! Kalian yang terlalu banyak itu. Tak usah dibahas,” kata JK bernada kesal.

Kedua presenter TV kemudian berusaha mencairkan suasana dengan mencoba menenangkan JK. Namun JK sudah kadung kesal.

“Makin dibahas makin salah. Justru saran saya kalian berhentilah bicara ini. Tiap malam selalu saya lihat, sampai kita bosan,” kata JK kesal.

Tak butuh waktu lama, kedua presenter kemudian menyudahi pertanyaannya pada JK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini