SuaraSulsel.id - Israel akan mengirim sedikitnya 1 juta dosis vaksin COVID-19 ke Otoritas Palestina (PA) di bawah kesepakatan berbagi suntikan. Dalam mendorong kampanye vaksinasi Palestina di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.
Di bawah ketentuan kesepakatan, yang diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Israel yang baru, Naftali Bennett, PA setuju untuk memberi Israel sejumlah dosis vaksin timbal balik dari salah satu pengirimannya sendiri yang akan tiba akhir tahun ini.
Kesepakatan vaksin adalah salah satu langkah kebijakan awal terhadap Palestina oleh Bennett sejak dia dilantik pada Minggu (13/6), menggantikan mantan pemimpin Benjamin Netanyahu.
"Israel akan mentransfer ke Otoritas Palestina 1 sampai 1,4 juta dosis vaksin Pfizer," kata pernyataan bersama dari kantor Bennett serta Kementerian Kesehatan dan Pertahanan Israel pada Jumat 18 Juni 2021.
Baca Juga:Sebut Varian Baru Corona Mungkin Hilangkan Efek Vaksin, Ini Jawaban Dokter Paru
Masih mengacu ke pernyataan tersebut, dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang dialokasikan akan segera kedaluwarsa. Karena itu disetujui untuk dikirim ke Palestina.
Selain itu, Israel menyatakan bahwa stok vaksin yang dimiliki negara itu cukup untuk "memenuhi kebutuhannya hari ini".
Sebuah sumber di kementerian kesehatan PA mengonfirmasi kesepakatan itu dan mengatakan Palestina berharap menerima pengiriman dosis Pfizer pada Agustus atau September.
Sementara Israel menyatakan akan menerima dosis timbal balik dari PA pada September atau Oktober.
Tidak ada pihak yang mengatakan kapan transfer awal vaksin dari Israel ke PA akan dilakukan.
Baca Juga:Datang Telat Main Serobot, Vaksinasi Guru di Batam Hampir Ricuh
Israel, yang memimpin dunia dengan peluncuran vaksinnya yang cepat, telah menghadapi kritik karena tidak berbuat lebih banyak untuk memastikan akses vaksin bagi Palestina di wilayah yang direbutnya dalam perang 1967.
Sekitar 55 persen orang Israel yang memenuhi syarat telah divaksinasi sepenuhnya---jumlah penduduk yang sebagian besar tidak berubah oleh perluasan aturan vaksinasi dengan memasukkan anak berusia 12 hingga 15 tahun.
Sekitar 30 persen warga Palestina yang memenuhi syarat di Tepi Barat dan Gaza telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin, menurut pejabat Palestina.
Palestina telah menerima dosis vaksin dari Israel, Rusia, China, Uni Emirat Arab, dan inisiatif berbagi vaksin global COVAX. (Antara)