Atlet Difabel Sulsel Ramai-ramai Pindah ke Provinsi Lain

Jelang Peparnas XVI Papua

Muhammad Yunus
Rabu, 09 Juni 2021 | 20:34 WIB
Atlet Difabel Sulsel Ramai-ramai Pindah ke Provinsi Lain
Ilustrasi : Tangkapan layar - Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dari cabang angkat berat Siti Mahmudah meraih medali emas pada World Para Powerlifting World Cup 2021 yang digelar di Bangkok, Thailand, Sabtu (8/5/2021). (facebook.com/parapowerlifting)

SuaraSulsel.id - Jelang pelaksanaan Pekan Paralympic Nasional (Perparnas) XVI yang akan dihelat pada November 2021 di Papua, atlet difabel asal Sulsel ramai-ramai pindah atau mutasi ke provinsi lain.

Kepindahan sejumlah atlet difabel Sulsel ini diduga karena adanya dugaan penjualan atlet oleh oknum tertentu.

Hal ini diungkapkan Ketua terpilih National Paralympic Committee (NPC) Sulsel hasil Musyawarah Olahraga tingkat Provinsi (Musorprov) tahun 2019, Muhammad Sony Sandra, saat berkujung ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Rabu 9 Juni 2021.

Sony menjelaskan, dugaan penjualan atlet yang dimaksud adalah adanya dugaan kesepakatan pemotongan atau pengutipan dana yang akan dilakukan kepada atlet.

Modus yang dilakukan oleh oknum tersebut terhadap para atlet paralympic Sulsel, kata dia, berupa adanya perjanjian bahwa jika nanti para atlet paralympic Sulsel yang berprestasi di provinsi yang diwakili di Peparnas, maka bonus mereka akan dipotong.

Baca Juga:Dian Sastrowardoyo Suarakan Opini Terkait Ikon PON Papua, Malah Dicibir Netizen

"Ketua pilihan pusat itu ternyata "menjual" atlet keluar. Atlet yang mau pindah itu dikutip dana. Kemudian nanti setelah berprestasi dan mendapatkan bonus dari provinsi tempat mereka bertanding, itu akan dipotong," kata Sony.

Menurut Sony, sejauh ini ada sekitar 10 atlet paralympic Sulsel dari berbagai cabang yang mutasi sementara ke provinsi lain. Terbanyak ke Provinsi Papua.

Masing-masing cabang atletik, renang, panahan, tenis meja, dan bulutangkis.

Para atlet paralimpik berprestasi Sulsel yang mutasi sementara ke daerah lain pada tiga pekan lalu itu, lanjut Sony, sudah menorehkan prestasi di Peparnas Bandung hingga berbagai Kejurnas sebelum Peparnas Papua.

"Padahal, mutasi sementara para atlet paralympic ke provinsi lain harus melalui mekanisme yang ketat, seperti ikut suami/istri, bapak atau ibu yang berpindah ke provinsi lain, pindah tempat kerja ke provinsi lain, pindah sekolah atau kuliah ke provinsi tujuan. Nah semua yang pindah itu tidak ada alasan yang masuk di situ. Tidak ada alasan yang kuat untuk berpindah," ungkapnya.

Baca Juga:Tolak Nagita Slavina Jadi Duta PON, Dian Sastro Disebut Teman Bermuka Dua

Pada kesempatan tersebut, Sony juga melaporkan ke Dispora Sulsel terkait PP NPC yang menerbitkan SK kepengurusan NPC Sulsel yang tidak sesuai dengan hasil Musorprov NPC Sulsel tahun 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini