SuaraSulsel.id - Identitas pelaku pembunuhan dua prajurit TNI di kawasan Bandara Nop Goliat Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua telah diketahui.
Kapolres Yahukimo AKBP Deny Herdiana mengatakan, identitas pelaku diperoleh dari hasil keterangan sejumlah saksi, dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama aparat TNI dan Pemerintah Yahukimo.
“Hingga saat ini Polres Yahukimo telah mengantongi identitas pelaku pembunuhan dan memeriksa 5 saksi yang berada di lokasi kejadian,” kata Deny Herdiana, Kamis 20 Mei 2021.
Olah TKP yang berlangsung di ujung Bandara Nop Goliat Dekai disaksikan Bupati Yahukimo Didimus Yahuli. Saat ini, aparat TNI-Polri masih terus melakukan pengejaran kepada pelaku yang diduga melarikan diri ke arah hutan.
Baca Juga:Jasad Prajurit TNI yang Gugur Diserang OTK di Papua Tiba di Ambon
“Pengejaran terhadap para pelaku terus kami lakukan bersama TNI,” tegas Deny sembari menambahkan dugaan para pelaku bersembunyi di hutan usai menyerang dua prajurit TNI.
Sebelumnya, Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi Brigjen TNI Izak Pangemanan, Rabu 19 Mei 2021, menyebut ada kemiripan penyerangan terhadap 2 prajuritnya dengan kasus pembunuhan staf KPU Yahukimo, Henry Jovinski, 24 tahun yang terjadi 11 Agustus 2020 silam.
Kemiripan itu dilihat dari bentuk luka pada tubuh 2 prajurit TNI, staf KPU Yahukimo, serta dua warga sipil. Dia pun menduga pelaku penyerangan prajurit TNI di Yahukimo sama dengan dua kasus pembunuhan lainnya.
Diketahui, dua prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) Yonif Para Raider 432 Waspada Setia Jaya (WSJ) diserang kelompok masyarakat bersenjata di Ujung Bandara Nop Goliat Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa 18 Mei 2021.
Penyerangan itu menyebabkan keduanya gugur. Mereka yakni Prada Ardi Yudi Ardiyanto meninggal di lokasi kejadian, sedangkan Praka Alif meninggal di Rumah Sakit Yahukimo. Selain menganiaya prajurit TNI, para pelaku juga merampas 2 pucuk senjata Ss2 V4 Kaliber 5,56 mm milik korban.
Baca Juga:BRI Apresiasi Dedikasi TNI AD dalam Penanganan Covid-19