SuaraSulsel.id - Pasca penangkapan mantan Sekjen FPI Munarman oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, media sosial kembali heboh dengan beredarnya video berjudul 'Balada Cinta Sekjen FPI: 20 Jam Bersama Lily Sofia'
Video beredar luas di jejaring sosial Twitter. Video diunggah oleh akun boratCorleone (Bakoeljamu).
Akun tersebut mengunggah video 1 menit 38 detik itu pada Rabu, 28 April 2021.
“Balada cinta Sekjen FPI. Jadi gak enak sama ka ema tapi gak apa-apa lah ya kak ema biar satu sama,” cuit akun Bakoeljamu.
Baca Juga:Munarman Diciduk Densus, Taufiqurrahman: Sampai Kapan Terus Zalimi Oposisi?
Mengutip terkini.id -- jaringan suara.com, Bakoeljamu kemudian menandai beberapa akun milik pegiat sosial media hingga akademisi seperti Denny Siregar, Eko Kuntadhi, hingga Ade Armando.
Pada awal video, tampak perempuan disebut bernama Lily Sofia sedang berada di meja resepsionis, berdasarkan teks yang ada dalam video, perempuan disebut sebagai Lily Sofia sedang berkomunikasi dengan Munarman.
Video tersebut memberikan detail nomor kamar yang dipesan oleh Lily Sofia yakni kamar 701.
Usai Lily Sofia menuju ke kamar, seorang pria disebut dalam video sebagai Munarman tampak menyusul ke kamar 6 menit kemudian.
Setelah 20 jam berlalu, kedua orang tersebut terlihat dengan menggunakan pakaian yang masih sama saat masuk hotel. Keduanya terekam kamera CCTV di depan lift.
Baca Juga:Banyak yang Bersyukur Munarman Ditangkap, Rocky Gerung Sebut Jokowi Gagal
Setelah pintu lift terbuka, video tersebut menuliskan bahwa laki-laki yang disebut sebagai Munarman menggandeng tangan perempuan disebut bernama Lily Sofia.
Akun warganet boratCorleone pada cuitan lainnya mengatakan bahwa akan ada lanjutan dari video tersebut.
"Ada part-2 nya sloooowww," tulis akun tersebut menanggapi komentar warganet lainnya.
Sampai berita ini dirilis, video ini telah ditonton sebanyak 7,2 ribu kali tayangan.
Di samping itu, video ini masih berbentuk dugaan. Apakah kemudian sosok laki-laki dalam video tersebut adalah Munarman atau bukan dan siapakah sosok Lily Sofia masih membutuhkan penelusuran lebih lanjut.