SuaraSulsel.id - Front Pembela Islam (FPI) disebut pernah akan berubah menjadi jaringan teroris ISIS. Pernyataan ini dilontarkan Denny Siregar dalam akun Twitternya, Minggu (11/4/2021).
Denny Siregar menyebut keinginan untuk mengubah FPI menjadi ISIS muncul dari Munarman.
Sementara Habib Rizieq Shihab (HRS) menurutnya hanyalah boneka ormas terlarang itu.
Ia pun mengungkapkan awal mula Munarman masuk ke ormas pimpinan HRS tersebut.
Baca Juga:YLBHI: Ada Propaganda Menggiring Habib Rizieq dan FPI Terlibat Terorisme
"Sejak Munarboy masuk FPI, dia dgn cepat masuk ke ring 1 dan ada di samping Rizieq," ujar Denny Siregar dilansir Terkini.id-jejaring Suara.com.
Menurutnya, Munarman mudah dekat dengan Rizieq Shihab lantaran mantan Sekretaris Umum FPI itu membawa dana besar dari luar untuk membiayai FPI.
Keinginan Munarman dekat dengan HRS, kata Denny, berkaitan dengan ide Munarman untuk menjadikan FPI sebagai jaringan ISIS di Indonesia.
Denny Siregar pun menyebut cara Munarman itu mirip dengan Boko Haram di Nigeria.
"Munarboy membawa jaringan dan dana besar dari luar supaya dekat dengan Rizieq. Ini berkaitan dengan ide Munarboy untuk buat FPI sebagai jaringan ISIS di Indonesia, mirip Boko Haram di Nigeria," tuturnya.
Baca Juga:Ketua ICMI Sebut Teroris Itu Bodoh, Jangan Dimusuhi Tapi Dididik
Adapun HRS, menurut Denny, senang dengan ide Munarman tersebut lantaran hal itu bisa membuat FPI menjadi organisasi besar dan bukan lagi ormas preman.
Apalagi, lanjut Denny, Munarman menjanjikan Rizieq menjadi Imam Besar jika nantinya ISIS berkuasa di Indonesia.
"Rizieq senang, karena dengan begitu FPI bisa jadi organisasi besar, bukan lagi organisasi preman. Apalagi Munarboy janjikan dia untuk jadi Imam besar jika ISIS berkuasa nanti," jelasnya.
Menurut Denny, itulah awal mula perubahan FPI yang dulunya Ahlusunnah Wal Jamaah berubah menjadi Wahabi.
"Itulah awal perubahan FPI yang dulunya ahlusunah wal jamaah bermetamorfosis jadi wahabi," ungkap Denny Siregar.
Lantaran Munarman dekat Rizieq, sejumlah elit FPI pun memilih keluar dari lingkaran HRS dan akhirnya membuat ormas yang telah dibubarkan pemerintah itu terpecah belah.
"Dekatnya Munarboy dengan Rizieq ini buat kecemburuan elit FPI. FPI terbelah, tapi Munarboy lebih kuat karena dia bawa dana internasional. Sedangkan elit FPI lainnya cuman andalkan donasi ma bohir. Lagian mereka ga sepinter Munarboy yang langsung buat Laskar Jihad, dimana dia sebagai panglimanya," kata Denny Siregar.
Laskar jihad bentukan Munarman itulah, kata Denny yang terlibat bentrok dengan polisi di peristiwa KM 50.
"Laskar jihad Munarboy inilah yang terlibat bentrok dengan polisi di KM 50. Mereka punya SOP bunuh siapapun yang mau celakakan Rizieq dan Munarboy. Laskar Jihad ini juga yang kemaren ditangkap Densus karena rencana bikin bom saat sidang Rizieq dan bikin rusuh Indonesia dengan sasar toko China," terangnya.
Maka dari itu, Denny Siregar menilai bahwa Munarman lah mastermind sebenarnya dari FPI. Sementara HRS, menurutnya hanya boneka yang dijadikan simbol FPI untuk mendapat banyak simpatisan.
"Munarboy inilah mastermind sebenarnya, sedangkan Rizieq hanya boneka, sebagai simbol dengan konsep imam besar untuk raih pendukung. Rizieq itu boneka sempurna. Predikat Cucu Nabi buat banyak orang simpati padanya. Kultur muslim Indonesia yang hormat pada keluarga Nabi inilah yang dimainkan Munarboy," ujarnya.