SuaraSulsel.id - Wacana jabatan Presiden Jokowi akan ditambah sampai tiga periode ikut ditanggapi budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang biasa disebut Cak Nun.
Menurut Cak Nun, Jokowi bisa saja menjabat selama lima periode bahkan seumur hidup. Jika rakyat menghendaki.
"Kalau memang itu dinilai dan disepakati itu yang terbaik, jangan hanya tiga periode, lima periode. ya seumur hidup," ujar Cak Nun.
Tidak hanya itu, Cak Nun berpendapat bahwa jika Indonesia ingin menerapkan sistem seperti negara Swiss, dimana presidennya digilir setiap tahun pun tidak masalah.
Baca Juga:Sebut Ada yang Cari Panggung Soal Impor Beras, Arief Poyuono Sindir Siapa?
"Kalau mau seperti Swiss, punya lima presiden yang digilir setiap tahun. itu juga tidak buruk," katanya.
Sebelumnya, Jokowi sempat mengatakan bahwa jangan menjerumuskan atau menjilat-jilat dirinya dengan wacana tiga periode.
Cak Nun melihat hal tersebut sebagai sebuah kewaspadaan dari Jokowi.
"Anda harus cerdas orang sekualitas Pak Jokowi mana bisa dijerumuskan, orang yang kepribadiannya matang seperti pak Jokowi ga mungkin dijilat-jilat," papar Cak Nun.
Kemudian Cak Nun ditanyai oleh salah seorang pria dalam video tersebut.
Baca Juga:Presiden Jokowi Akan Bermalam di Ambon
"Jadi si mbah setuju Jokowi 3 periode atau seumur hidup?" tanya pria itu.
"Lah yang nanya ini siapa. Indonesia tak pernah tanya sama saya kok. Kalo yang nanya Indonesia bisa saya jawab, tapi kalo anda, kamu, anak-anakkku yang nanya, laa emang jawaban ku akan berakibat apa?," jawab Cak Nun.
Menurut Cak Nun tak memiliki kekuasaan sehingga jawabannya bisa diambil menjadi pertimbangan Indonesia.
"Kan juga tidak didengarkan siapapun juga. Jadi tidak penting saya setuju tidak setuju Jokowi 5 periode, 3 periode. seumur hidup. Yang penting Jokowi dan rakyat Indonesia. Saya kan bukan bagian signifikan disitu," terangnya panjang lebar.