SuaraSulsel.id - Film Korea masih menjadi idola banyak warga Indonesia. Mulai dari film bertema percintaan hingga komedi.
Bicara soal film berkualitas yang wajib masuk dalam daftar tontonan di akhir pekan, film-film dari negeri Ginseng ini tidak boleh dilewatnya khususnya yang bergenre komedi.
Selain genre komedi yang selalu sukses mengundang gelak tawa, kemampuan akting para aktor dan aktris yang jempolan membuat daftar film berikut ini semakin menarik untuk disimak :
"Samjin Company English Class"
Baca Juga:Jelang Akhir Pekan, Bikin Kreasi Mi Jadi Kerupuk Pangsit Gurih
Film besutan sutradara Lee Jong-pil yang tayang di bioskop Korea pada akhir tahun lalu ini berangkat dari kisah nyata mengenai konspirasi sebuah perusahaan besar di masa lalu.
Uniknya tidak seperti kebanyakan film konspirasi yang cenderung serius, film berdurasi 1 jam 50 menit ini dibalut dengan sangat ringan dan jenaka.
"Samjin Company English Class" bercerita mengenai tiga orang sahabat yang bekerja di kantor yang sama, yakni Lee Ja-young (Go Ah-sung), Jung Yu-nah (Esom), dan Shim Bo-ram (Park Hye-su). Meskipun telah bekerja lebih dari tujuh tahun, mereka tetap berada di level karyawan terbawah karena hanya lulus SMA.
Untuk bisa mendapatkan promosi sebagai asisten manajer, layaknya lulusan perguruan tinggi, mereka pun mengikuti kelas bahasa Inggris yang diselenggarakan kantor. Di tengah ambisi mereka untuk mendapatkan promosi, Lee Ja-young justru menemukan fakta jahat mengenai perusahaan yang membahayakan warga di sekitar daerah pabrik.
Tak bisa tinggal diam, tiga sekawan ini kemudian berusaha membongkar kejahatan perusahaan dibantu para karyawan senasib lainnya. Berbekal tekad kuat dengan moto, "I can do it, you can do it, we can do it!", ketiga sekawan ini berhasil menembus box office Korea dengan pendapatan sekitar 12 juta dolar Amerika.
Baca Juga:Sinopsis Film Parasite, Tayang Perdana di Trans7 pada 14 Februari Nanti
"By Quantum Physics: A Nightlife Venture"
Film ini menambah daftar panjang mengenai hal-hal yang membuat kita semakin mengidolakan Seo Yae-ji. Pasalnya kesan cantik, pintar, licik sekaligus menyedihkan semua hadir secara maksimal dalam peran yang dilakoninya di film besutan sutradara Lee Song-tae ini.
Bersama dengan Park Hae-soo, "By Quantum Physics: A Nightlife" Venture menyajikan suguhan film komedi aksi yang seru lewat kolaborasi akting memukau para aktor dan aktrisnya.
Film ini bercerita mengenai raja dunia hiburan malam Lee Chan Woo (Park Hae Soo) yang memiliki prinsip hidup mengikuti teori fisika kuantum yang menyatakan bahwa 'pikiran menciptakan kenyataan'.
Dia berupaya untuk menghadirkan bisnis hiburan malam yang sukses tanpa skandal-skandal ilegal dengan mendirikan sebuah pub malam bernama Money Come Money Come (MCMC). Untuk mewujudkan ambisi dan kepolosannya tersebut, Lee Chan Woo merekrut Sung Eun Young (Seo Ye Ji) sebagai manajer untuk klien-klien kalangan atas.
Namun, sebuah skandal besar terjadi tepat di hari kedua pembukaan pub dan melibatkan para pejabat tinggi dan gangster di Korea. Semua terjadi karena kasus pembunuhan terhadap seorang rapper terkenal oleh pengguna narkoba yang merupakan putra seorang berkuasa. Mereka harus segera bertindak jika tak ingin mimpi yang mereka bangun hancur dalam hitungan hari.
"Oh! My Gran"
Apa jadinya jika seorang nenek penderita Alzheimer menjadi kunci kasus tabrak lari yang menimpa cucu semata wayangnya? Oh Moon Hee (Na Moon Hee) merupakan penderita Alzheimer yang tinggal bersama dengan anak laki-lakinya Doo Won (Lee Hee Joon) dan cucu perempuannya Bo Mi (Lee Jin Joo) di kota Geumsan yang damai.
Karena penyakitnya, Oh Moon Hee seringkali bertingkah konyol dan kekanak-kanakan. Bahkan, beberapa kali ia mencoba menggantung diri di sebuah ranting pohon di atas gunung dekat rumahnya.
Pada suatu malam, Oh Moon Hee keluar rumah bersama dengan sang cucu untuk membeli minuman makgeolli, minuman beralkohol tradisional Korea. Namun, di perjalanan sang cucu tertabrak mobil sehingga koma. Nenek Moon Hee jadi satu-satunya kunci kasus tabrak lari tersebut.
Namun, ingatannya yang seringkali hilang membuat semua orang kesulitan dan frustasi mencari pelaku tabrak lari, hingga suatu hari nenek Moon Hee mengingat petunjuk yang terbilang penting. Tingkah konyol nenek, keribetan dalam pencarian pelaku, serta setting desa di pegunungan menjadi tiga poin penting yang membuat film ini tak boleh dilewatkan.
"Sunset in My Hometown"
Bicara soal cinta pertama, ada banyak suka dan duka yang dilalui bahkan mungkin tak semuanya berjalan mulus apalagi kalau cinta pertama muncul di masa Sekolah Dasar (SD), seperti yang dialami oleh Hak Soo (Park Jung Min) dan Sun Mi (Kim Go Eun) di film besutan sutradara terkenal Lee Joon-ik ini.
Ceritanya berawal dari kegagalan Hak Soo yang mengikuti audisi televisi untuk menjadi seorang rapper. Setelah mencoba peruntungan selama tujuh tahun berturut-turut, Hak Soo masih saja gagal, padahal kemampuan rapper-nya cukup mumpuni.
Frustrasi dengan kegagalannya, Hak Soo kemudian pulang kampung untuk merawat sang ayah yang sedang terbaring di rumah sakit. Sambil menahan ego dan rasa malu akibat kegagalannya, ia mulai bertemu dengan teman-teman masa kecilnya termasuk cinta pertamanya Sun Mi.
Di sini, ia kembali menata hidupnya sambil memperbaiki hubungan dengan sang ayah yang sempat memburuk. Alur cerita dan setting tempatnya begitu kental akan kesan hangat dan sederhana. Penonton diajak menyelami langsung karakter dari masing-masing peran dengan cara yang berbeda.
"The Beauty Inside"
Tak jauh berbeda dengan cerita dramanya, "The Beauty Inside" bercerita mengenai Woo Jin (Park Seo-joon) yang mengalami kejadian aneh sehingga membuat wajah dan tubuhnya berubah setiap bangun tidur.
Keadaan ini membuat Woo Jin tidak memiliki banyak teman. Untungnya, ia memiliki sahabat yang memahami keadaannya dan menemaninya setiap saat, yaitu Sang-baek (Lee Dong-hwi).
Suatu hari, Woo Jin bertemu dengan Yi-soo (Han Hyo-joo) yang bekerja di sebuah toko furnitur. Sosoknya yang cantik, ramah, dan selalu ceria ini membuat Woo Jin jatuh cinta.
Cintanya yang begitu besar membuatnya nekat memberitahu Yi-soo tentang kondisi anehnya, meskipun mungkin akhirnya berakibat pada kekecewaan. Di film ini, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik, salah satunya bagaimana cinta sejati tidak mengenal fisik. (Antara)