SuaraSulsel.id - Theofilus Allorerung, Bupati Tana Toraja ternyata sempat dicibir karena idenya. Ia ingin menjadikan Tana Toraja sama dengan Negara Brasil. Punya patung Tuhan Yesus termegah di dunia.
Ide Theofilus Allorerung memang gila. Membangun patung Tuhan Yesus tertinggi di atas Gunung Burake.
Di periode pertamanya saat menjabat sebagai Bupati, ia melihat suatu potensi besar dari kampung halamannya. Bagaimana menduniakan Tana Toraja.
Saat itu, ia mengaku sempat disebut bodoh dan gila. Bagaimana bisa membangun patung di atas bukit bebatuan, dengan ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga:Ritual Adnan Purichta Ichsan Sebelum Dilantik Menjadi Bupati Gowa
Namun, ia tetap melanjutkan proyek tersebut. Pantang baginya untuk mundur sebelum memulai.
"Semua orang mencela saya dan semua orang mengatakan itu hal yang mustahil, bupati bodoh, bupati gila, segala macam. Tetapi saya gigih dan saya tidak akan pernah mundur dari cara berpikir seperti katak dalam tempurung," kata Bung Theo, sapaannya.
Begitu pun saat membebaskan lahan Bandara Buntukunik, dan membangun kawasan wisata Pango-pango. Banyak yang meragukan kemampuannya.
Namun kini, kata Theo, masyarakat menikmati hasilnya. Walau banyak pihak yang kini mengklaim itu adalah hasil kerja mereka.
"Kini semua orang terbelalak matanya dan semua orang menjadikan itu sebagai ikon mereka. Mau di latar belakang foto, apa segala macam, bahkan hampir semua orang klaim," bebernya.
Baca Juga:Bupati Maros Chaidir Syam Gagal Meneruskan Cita-cita Orang Tua
![Theofilus Allorerung, Bupati Tana Toraja / [Upi Show]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/25/96193-bupati-tana-toraja.jpg)
Menurutnya, ada yang perlu diubah dari cara berpikir masyarakat Toraja. Alam yang sudah disediakan Tuhan perlu disyukuri dengan cara dimanfaatkan.
"Ya, tugas saya datang, saya harus mengubah cara berpikir masyarakat di Toraja ini, bahwa alam ini luar biasa. Tuhan sudah berikan kepada kita, harus dikelola dan manfaatkan sebagai rasa syukur dengan membuat terobosan," ucapnya.
Di periode keduanya, ia ingin lebih "gila" lagi. Theo bilang punya tanggung jawab besar. Ini mimpinya yang belum kesampaian.
"Dulu saya katakan saya harus bawa Toraja ke dunia. Tapi mimpi saya ke depan adalah bagaimana dunia ada di Toraja. Ini yang harus kita lakukan," bebernya.
Ia mengaku pariwisata Toraja sudah menjadi primadona Indonesia. Tentu, salah satu programnya ke depan adalah bagaimana membangkitkan kembali sektor ini di masa pandemi.
"Saya ingin mengeksplor alam Toraja dengan melibatkan seluruh pihak. Harus berkolaborasi dan buka ruang seluas-luasnya secara komperehensif," tukas Theo.
- 1
- 2