Lapan Bandingkan Suara Ledakan Buleleng dengan Peristiwa Asteroid Bone 2009

Ledakan asteroid Bone 2009 telah dikonfirmasi oleh badan antariksa Amerika Serikat (NASA). Adapun ledakan Buleleng masih misterius.

Liberty Jemadu
Senin, 25 Januari 2021 | 05:00 WIB
Lapan Bandingkan Suara Ledakan Buleleng dengan Peristiwa Asteroid Bone 2009
Ilustrasi Asteroid melintasi Bumi. [urikyo33/Pixabay]

SuaraSulsel.id - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan bahwa suara ledakan di Buleleng, Bali pada Minggu (24/1/2021) mirip dengan peristiwa ledakan asteroid Bone di Sulawesi Selatan pada 2009 silam.

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, dalam korespondensi via pesan singkat dengan Suara.com pada Minggu malam, mengatakan bahwa suara ledakan Buleleng yang menghebohkan Tanah Air itu mirip dengan peristiwa serupa di Bone 8 Oktober 2099.

"Pada 8 Oktober 2009 warga Bone mendengar ledakan disertai getaran kaca-kaca rumah mereka. Warga juga melihat jejak asap di langit," beber Thomas.

Belakangan, imbuh dia, sensor gempa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geogifisika (BMKG) terdekat juga merekam getaran 1,9 magnitudo.

Baca Juga:Suara Ledakan di Buleleng Masih Misterius, Terdeteksi Sensor Gempa BMKG

Rentetan ini mirip dengan yang dilaporkan dari Buleleng pada Minggu pagi. Warga melaporkan mendengarkan suara ledakan keras dan beberapa orang mengaku melihat bola api di langit. BMKG juga kemudian mengumumkan sensor gempanya mendeteksi getaran bermagnitudo 1,1.

Dalam peristiwa Bone 2009, Lapan menduga bahwa ledakan dipicu oleh asteroid. Dugaan Lapan kemudian dikonfirmasi oleh badan antariksa Amerika Serikat yang menemukan bukti ledakan asteroid di atas Bone. Asteroid itu diameternya sekitar 10 meter sehingga efek ledakannya tidak menyebabkan kerugian material maupun jatuhnya korban.

"Dugaan Lapan bahwa itu meteor besar akhirnya mendapat bukti dari peneliti NASA. Data infrasound (NASA) mengindikasikan adanya asteroid jatuh yang diperkirakan berdiameter 10 meter," ujar Thomas.

Adapun suara ledakan, lanjut Thomas, adalah akibat dari gelombang kejut saat asteroid meledak.

"Asteroid itu menimbulkan gelombang kejut yang terdengar sebagai ledakan. Diduga asteroid tersebut berukuran beberapa meter, lebih kecil daripada asteroid Bone," tutup Thomas.

Baca Juga:Lapan: Susutnya Hutan 10 Tahun Terakhir Tingkatkan Risiko Banjir Kalsel

Meski demikian, hingga berita ini ditayangkan belum bisa dipastikan dengan bukti-bukti kuat apa penyebab suara ledakan Buleleng pada Minggu pagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini