Air Mata Dosen Menetes, Mahasiswi Beragama Hindu Harus Memakai Jilbab

Peristiwa pelajar atau mahasiswa yang harus mengikuti aturan agama mayoritas di suatu tempat sering kali terjadi

Muhammad Yunus
Sabtu, 23 Januari 2021 | 08:23 WIB
Air Mata Dosen Menetes, Mahasiswi Beragama Hindu Harus Memakai Jilbab
Ayu Masnathasari, mahasiswi kedokteran pertama beragama Hindu, berhasil wisuda dan menjadi dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) / (Foto/Zakir Sabhara)

"Tidak mudah pak, tapi jadinya saya setiap hari banyak belajar. Lebih siap diri saja. Setiap hari ada tantangan baru. Apa lagi besok," kata Ayu dalam video wawancara dengan Dekan Fakultas Teknologi Industri UMI Zakir Sabhara, Kamis (17/9/2020).

Selama kuliah di kampus dengan aturan agama Islam, Ayu mengaku tidak merasa dipaksa memakai jilbab. Karena memang aturan di UMI sudah lama seperti itu.

Saat mahasiswa baru UMI mengikuti pendidikan pesantren selama satu bulan, Ayu diberikan kompensasi tidak ikut pesantren. Tapi harus belajar di Pura. Sesuai keyakinan Ayu.

"Semakin lama semakin terbiasa," kata Ayu.

Baca Juga:Viral Siswa Nonmuslim Dipaksa Berhijab

Orang tua Ayu berasal dari Tabanan, Bali. Ayahnya beprofesi sebagai guru olahraga SMP di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

"Bisa lulus tanpa hambatan," kata Ayu.

Sebagai bentuk penghargaan UMI terhadap prestasi dan kerja kerasnya. Ayu diberikan kesempatan memberikan pidato di depan dosen, sarjana, dan mahasiswa UMI.

Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Zakir Sabara yang bertemu dengan Ayu mengaku bangga. Meski beragama Hindu, Ayu tetap nyaman belajar sampai lulus menjadi dokter di UMI.

"Ini anak kerennya kedokteran. Pertama kalinya di kedokteran mahasiswa agama Hindu," kata Zakir.

Baca Juga:Tegas! Disdik Sumbar Usut Tuntas Kasus Siswi Nonmuslim Dipaksa Pakai Jilbab

"Saya menetes tadi air mataku," tambah Zakir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini