Gempa Guncang Majene Terasa Sampai Toraja dan Makassar, Ini Penyebabnya

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Akibat aktivitas sesar lokal.

Muhammad Yunus
Kamis, 14 Januari 2021 | 14:41 WIB
Gempa Guncang Majene Terasa Sampai Toraja dan Makassar, Ini Penyebabnya
Gempa Bumi menyebabkan atap rumah warga ambruk / [Foto Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,9 mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

"Tidak berpotensi tsunami," kata Bambang dalam rilisnya, Kamis 14 Januari 2021.

Kejadian gempa bumi terjadi Kamis, 14 Januari 2021 pukul 13.35.49 WIB wilayah Majene.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki magnitudo 5,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.

Baca Juga:Gubernur Sulsel, Kapolda, Kajati Batal Divaksin karena Sejumlah Masalah

Jenis dan Mekanisme Gempa Bumi

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Akibat aktivitas sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).

Dampak Gempa Bumi

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Polewali, IV-V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), Mamuju, Majene IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ) , Mamuju Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI, Toraja dan Mamasa III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo II-III MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Baca Juga:Efek Samping Vaksin Covid-19, Wakil Gubernur Sulsel : Pegal di Lengan

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Gempa bumi Susulan

Hingga hari Kamis, 14 Januari 2021 pukul 14.00 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan 2 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo maksimum M=4,9.

Rekomendasi

Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar Siswanto mengatakan dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," ujarnya. 

Dari hasil monitoring BMKG hingga pukul 15.00 wita menunjukkan, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada dua aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo maksimum 4,9 SR. 

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. 

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini