SuaraSulsel.id - Seorang ibu berusia 56 tahun tinggal sendiri dalam gubuk 2x2 meter di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kondisi ibu bernama Daeng Bollo ini sakit-sakitan. Tubuhnya lumpuh. Untuk bicara pun sulit.
Daeng Bollo hanya bisa duduk. Untuk berdiri dan berjalan sudah tidak mampu.
Kondisi Daeng Bollo menggugah netizen. Karena menurut tetangga dan warga di sekitar, Daeng Bollo masih memiliki tiga anak kandung.
Baca Juga:Anak "Buang" Ibu, Setelah Rumah, Tanah, dan Emas Habis Dijual
Menurut warga, sebelum tinggal di Kecamatan Pattalassang, Gowa. Daeng Bollo pernah diancam akan dibuang oleh anaknya. Jika tidak ada kerabat atau warganya yang mau merawat.
Daeng Bollo Lahir di Teko, 15 Desember 1965. Kondisinya kini terlihat memprihatinkan.
Mengutip dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Daeng Bollo tinggal sendiri dalam sebuah gubuk berukuran 2×2 meter. Tubuhnya dalam keadaan sakit.
Sejak tiga tahun terakhir menderita lumpuh karena stroke. Sudah tujuh bulan Daeng Bollo tinggal sebatang kara dan terlantar dalam gubuk sempit.
Untuk makan dan minum, Bollo hanya bergantung belas kasihan saudara dan tetangganya.
Baca Juga:Viral Anak Kos Bangun Tidur Ditawari Jodoh, Warganet Auto Iri
Untuk sekadar berjalan saja Bollo sudah tidak mampu. Hanya bisa duduk. Bahkan cara bicaranya pun sudah terbata-bata.
Dari keterangan warga sekitar, Nenek Bollo punya tiga orang anak. Dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. Anaknya sudah berumah tangga.
Daeng Sompa yang tidak lain adalah adik Daeng Bollo, menceritakan kisah yang dialami kakaknya.
Menurut Sompa, dulu kakaknya tinggal bersama anaknya. Namun dia jatuh sakit.
Awalnya Daeng Bollo dirawat di rumah. Namun anaknya sudah tidak sanggup merawat lagi sehingga ditelantarkan.
“Sempat tinggal dan dirawat oleh anaknya. Tapi karena sudah tidak sanggup, sehingga ditelantarkan. Waktu itu anaknya memberi waktu ke kami, jika tidak ada yang mau rawat, dia (anaknya) bilang akan membuang ibunya. Jika tidak ada yang merawatnya,".
"Jadi, waktu itu dikasih naik bentor (becak motor) dan diantar ke sini. Saya menawarkan agar kakak tinggal di rumah. Tapi dia tidak mau. Karena tak mau merepotkan katanya,” kata Sompa sambil mengusap air matanya.
Karena tidak mau menerima tawaran adiknya, Sompa mengaku punya inisiatif membangun tempat tinggal di dekat rumahnya.
“Karena tidak mau tinggal di rumahku jadi saya buatkan tempat tinggal. Makan, mandi dan segala kebutuhannya kami yang urus,” bebernya.
Sompa mengatakan, kakaknya saat masih sehat punya rumah. Namun rumah dan tanahnya dijual oleh anaknya.
“Bahkan perhiasan milik ibunya mereka ambil semua. Semoga anaknya punya hati untuk kembali merawat ibunya,” harapnya.
Pasca viral, sejumlah warga dan komunitas datang menyambangi Bollo. Salah satunya Komunitas Jurnalis Berbagi datang memberikan bantuan sembako dan pakaian untuk keperluan Daeng Bollo.