6 Tradisi Warga Sulsel Menyambut Tahun Baru, Ada yang Dilarang

Banyak tradisi yang dilarang karena pandemi Covid-19

Muhammad Yunus
Kamis, 31 Desember 2020 | 17:03 WIB
6 Tradisi Warga Sulsel Menyambut Tahun Baru, Ada yang Dilarang
Ilustrasi tahun baru (Unsplash/David Ananda)

SuaraSulsel.id - Pergantian tahun selalu menjadi momen yang ditunggu setiap tahunnya. Ada banyak sekali tradisi yang dilakukan masyarakat pada malam pergantian tahun.

Baik tradisi khusus, ataupun yang dilakukan bersama keluarga. Berikut, hal-hal yang dilakukan warga Sulsel saat tahun perlahan berganti.

1. Pesta Kembang Api

Pesta kembang api sudah jadi tradisi wajib di akhir tahun. Suara riuh dan warna warni selalu menghiasi langit pada momen pergantian tahun, sambil berkumpul bersama keluarga tercinta.

Baca Juga:16 Ucapan Tahun Baru Bahasa Jawa yang Penuh Makna, Menyambut 2021

Sulselsuara.id merekomendasikan kalian untuk menikmati pesta kembang api pada momen pergantian tahun di kolam bundar, Makale, Tana Toraja.

Setiap tahunnya, bundaran kolam akan dipenuhi oleh wisatawan untuk menyalahkan kembang api hingga pukul 03.00 dini hari.

Di tempat lain, pesta kembang api juga sangat asyik dinikmati di Pantai Losari. Namun, karena di masa pandemi, pemerintah setempat menutup lokasi tersebut pada malam pergantian tahun.

2. Tiup Terompet

Salah satu tradisi tahun baru di Sulawesi Selatan yang sudah ada berpuluh-puluh tahun ini memang hingga saat ini masih terus dilakukan.

Baca Juga:Bakar Diri, Tukang Tambal Ban Mandi Bensin 2 Liter, Api 10 Menit Berkobar

Bahkan di dunia pun, rasanya kurang lengkap jika tahun baru tanpa membunyikan terompet.
Hal ini bisa dilihat dengan menjamurnya penjual terompet tahun baru setiap akhir tahun.
Namun, di masa pandemi ini, para penjual terompet mengaku merugi. Masyarakat tak lagi berminat. Berbeda seperti tahun sebelumnya.

Penyebaran virus Covid-19 lewat cara meniup dianggap rawan oleh sebagian orang, menjadi alasan pesta terompet tak seriuh tahun sebelumnya.

3. Minum Bir dan Tuak

Mengonsumsi bir dan tuak di Toraja sudah jadi tradisi di momen natal dan pergatian tahun.

Wajar jika setiap akhir tahun, daerah ini dibanjiri penjual bir dan tuak, yang berjejer di pinggir jalan.

Tidak seperti daerah lainnya, menjual dan konsumsi alkohol di Toraja sudah jadi kebiasaan warga sekitar.

Bahkan, di masa pandemi, tak ada pembatasan penjualan minuman beralkohol. Para wisatawan baik lokal ataupun mancanegara selalu menikmati momen pergantian akhir tahun di daerah ini.

4. Bakar Jagung

Menikmati momen pergantian tahun tak perlu dengan biaya mahal. Warga Sulawesi Selatan biasanya merayakannya dengan membakar jagung manis.

Melewatkan malam tahun baru tanpa jagung bakar memang sepertinya kurang lengkap. Tak heran, setiap akhir tahun, para penjual jagung dadakan berlomba-lomba menjual komoditi tersebut dengan harga dua hingga tiga kali lipat dari harga biasa.

5. Pesta Barbeque

Pesta barbeque kini sedang digemari masyrakat. Bahkan terdapat berbagai tradisi barbeque yang unik di tiap negara.

Di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, sangat identik dengan aneka menu seperti ikan bakar, ayam bakar, dan sate.

Apalagi di masa pandemi seperti ini, masyarakat diminta untuk tetap merayakan pergantian tahun di rumah saja. Momen yang tepat untuk berpesta barbeque bersama keluarga.

6. Konvoi Keliling Kota

Menikmati suasana indah kota dengan berkonvoi di malam tahun baru jadi hal yang sangat indah. Suasana kota lebih meriah terutama di pusat-pusat keramaian.

Tradisi malam tahun baru dengan cara ini memang umum ditemukan di kota-kota besar, seperti Kota Makassar.

Berkeliling di sekitaran Pantai Losari dan sekitarnya bersama orang-orang terkasih adalah cara menikmati momen tahun baru yang indah.

Namun, tahun ini pemerintah melarang keras masyarakat menggelar konvoi. Peningkatan kasus Covid-19 jadi alasan aparat hukum tidak mengeluarkan izin konvoi.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini