Untuk menarik minat masyarakat, pengelola bisa menerapkan harga di bawah standar jalan tol pada umumnya.
"Tapi kita bersyukur pemerintah mulai berusaha mencari solusi menekan kemacetan. Tinggal kita tunggu apakah betul bisa mengurai kemacetan jika sudah beroperasi atau tidak," tambahnya.
Sementara, Didi Rustadi, Projects Manager PT Wijaya Karya Beton Tbk mengaku pihaknya sadar betul soal kemacetan di jalan Pettarani. Saat ini proyek tol Pettarani masih dalam proses pengembalian kondisi existing jalan.
Pekerja masih melakukan pengerasan pada bekas median lama, perbaikan bekas galian PDAM, pekerjaan perbaikan permukaan badan jalan yang rusak, pemasangan median jalan baru dan pelapisan permukaan badan jalan dengan material asphalt panas. Akibatnya, sebagian badan jalan ditutup.
Baca Juga:5 Rekomendasi LSKP untuk KPU Makassar, Tidak Ada Pemilihan Suara Ulang
"Makanya macet, karena kami juga sementara melakukan perbaikan bekas galian. Karena ini semua di bawah jalan tol, makanya banyak mengganggu pengguna jalan karena badan jalan sebagian ditutup," jelasnya.
Didi bilang, pihaknya telah berkoordinasi dengan para stakeholder terkait seperti Dinas Perhubungan, Dirlantas, Polrestabes, balai jalan dan balai transportasi darat.
Rekayasa lalu lintas pun akan dilakukan di beberapa titik.
Namun, ia menyebut soal U-turn bukan kewenangannya. Saat ini, U-turn di sepanjang jalan Pettarani kembali dibuka di depan hotel Mercure, depan kantor pos, di depan Masjid HM Damsyik, di depan Jalan Nikel Raya, di depan Gedung PWI, dan depan kantor Indie Home.
"Dari BPTD, dan Dishub yang atur (u-turn). Kami juga sudah berkordinasi dengan Dirlantas. Ada beberapa U-turn yang sudah disepakati dibuka di beberapa titik tadi. Jaraknya sudah tidak terlalu jauh," ungkap Didi.
Baca Juga:Begini Respons Penjabat Wali Kota Makassar Terhadap Hasil Hitung Cepat
Terkait pengoperasian jalan tol, ia mengaku belum ada jadwal pasti. Balai Besar Jalan masih meminta perpanjangan waktu untuk memuluskan kembali jalan di bawah jalan tol.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing